Hindarkan Dunia Maya dari Ajang Pertarungan Antar-Negara

Jumat 18-10-2013,08:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengingatkan pentingnya kerjasama antar negara untuk memastikan dunia maya tidak dijadikan ajang pertarungan ataupun persaingan antarbangsa. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri konferensi mengenai dunia maya Seoul Conference on Cyberspace yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan, pada tanggal 17-18 Oktober 2013.

\"Indonesia serukan pentingnya membangun rasa saling percaya sebagai paradigma dan pendekatan bagi negara-negara dalam melihat dunia maya,\" jelasnya dalam siaran pers Kemenlu.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu juga menegaskan bahwa dunia maya menyediakan peluang yang dapat dipergunakan oleh semua bangsa untuk mewujudkan kemakmuran dan perdamaian di dunia. \"Dunia maya selayaknya menjadi alat untuk membentuk kemitraan antar-bangsa demi kemajuan bersama,\" ujar Menlu.

Namun demikian, pada saat yang sama dunia maya juga memunculkan tantangan bagi peradaban manusia. Oleh karenanya, menurutnya, penting bagi negara-negara untuk membuat semacam prinsip dan norma global yang dapat mengatur dunia maya untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, mengentaskan kemiskinan serta mempromosikan demokrasi dan toleransi.

Di saat yang sama, global arrangements tersebut sekaligus juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk menjawab tantangan global yang ada, seperti mencegah kejahatan antarbangsa, memadamkan ekstrimisme, serta mencegah korupsi. Untuk itu, ia juga menekankan pentingnya peran PBB dalam membentuk global arrangements tersebut.

Di sisi lain, Menlu juga mengemukakan mengenai adanya kebutuhan untuk menjembatani digital divide yang ada saat ini, baik antar negara maju dengan negara berkembang ataupun secara domestik antar daerah perkotaan dengan daerah pedesaan. \"Hal ini penting agar manfaat dari dunia maya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,\" katanya.

Konferensi yang berlangsung selama dua hari ini merupakan konferensi ketiga dari rangkaian Conference on Cyberspace yang telah diselenggarakan di London, Inggris, pada tahun 2011 dan Budapest, Hungaria, pada tahun 2012. Konferensi tahun ini mengangkat tema Global Prosperity through an Open and Secure Cyberspace: Opportunities, Threats and Cooperation yang bertujuan untuk memberikan dasar bagi pembahasan yang konstruktif serta sebagai momentum bagi dialog antar negara-negara dalam isu cyberspace.

Lebih dari 90 negara dan berbagai stakeholders terkait lainnya telah berpartisipasi aktif dalam konferensi yang dihadiri 26 pejabat tingkat menteri itu. Di sela-sela konferensi tersebut, Menlu RI telah berkesempatan untuk mengadakan pertemuan dengan Menlu Australia, Menlu Korea Selatan serta Wamenlu Jepang. Selain itu, Menlu RI juga telah menjadi pembicara dalam diskusi informal dengan think tank terkemuka Korea Selatan,Asan Institute for Policy Studies, untuk membahas perkembangan terkini di kawasan.(mia)

Tags :
Kategori :

Terkait