BKD BU Belum Siap Terima Lamaran

Selasa 08-10-2013,15:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Hari Pertama Pendaftaran CPNS ARGA MAKMUR, BE - Pendaftaran CPNS Kabupaten Bengkulu Utara (BU) di hari pertama diketahui kosong pelamar. Ini lantaran belum ada kesiapan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bengkulu Utara untuk menerima berkas lamaran. \"Kita mau rapat intern dulu sesama anggota kepegawaian untuk persiapannya. Insya Allah kalau tak ada aral melintang selasa besok (hari ini) sudah bisa diterima berkas pelamar,\" ujar Kepala BKD Kabupaten BU Dullah SE. Ia mengakui sudah beberapa pelamar yang mengantarkan berkas ke BKD. Namun pihaknya menolaknya dan dianjurkan untuk diantar kembali ke BKD pada Selasa (8/10). Dullah beralasan ketidaksiapan panitia karena banyaknya kegiatan yang berbenturan dengan acara HUT Arga Makmur. \"Kita harapkan tidak ada kendala lagi. Semua berjalan lancar, dan akan selesai tepat waktu sesuai dengan perencanaan,\" ungkap Dullah. Lamaran CPNS, terang dia,  diantarkan langsung ke BKD dan tidak melalui PT Pos. Langkah ini diambil mempertimbangkan waktu pendaftaran yang singkat. \"Kalau lewat Pos lama. Jadi pelamar antar sendiri berkasnya dan langsung diverifikasi panitia,\" imbuhnya. Pembagian nomor tes sama dengan kabupaten lainnya, serentak dibagikan 21 Oktober mendatang. Sedangkan  jadwal tes 3 November di SMAN 1 Arga Makmur serentak dengan tes honorer K II dengan menggunakan LJK. \"Tidak ada perbedaan, waktunya serentak baik pengambilan nomor, pelaksanaan tes dan menggunakan LJK\" demikian Dullah. Tanpa Pelamar Sebanyak 24 formasi penerimaan CPNS Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu tahun ini kosong peminat atau tanpa pelamar sama sekali. Hingga hari terakhir penerimaan berkas lamaran sebelum pada Senin (7/10) kemarin data pelamar diantarkan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sekitar pukul 14.00 WIB. \"Saat ini data seluruh pelamar yang lulus verifikasi administrasi sudah kita serahkan seluruhnya ke BKN,\" ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi, Tarmizi, B.Sc, S.Sos, kemarin. Dia mengatakan, formasi yang tanpa pelamar tersebut, terdiri atas 22 formasi tenaga spesialis dan 2 formasi perawat jiwa. Rinciannya yaitu, dokter bedah forensik, dokter spesialis kulit kelamin, dokter spesialis urologi, dokter spesialis rehabilitasi medik, dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis bedah syaraf, dokter bedah mulut, dokter spesialis orthodonti, dokter spesiaslis radiologi, dokter spesialis paru, dokter spesialis mata. Kemudian,  dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kebidanan, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis jantung, dokter spesialis syaraf dan dokter spesialis gigi anak. Dengan masing-masing kuota 1 orang.  \"Ditambah dokter spesialis jiwa, dokter spesialis orthopedi, dokter spesialis orthopedi anak, dokter spesialis THT dan dokter spesialis bedah yang masing-masing kuotanya 2 orang. Serta S1 perawat jiwa ners untuk kuota 13 orang dan DIII perawat jiwa dengan kuota 14 orang,\" lanjutnya. Dengan demikian, secara keseluruhan, katanya, total ada 24 formasi yang kosong tanpa pelamar dengan 54 kuota bila dijumlahkan. Hingga kemarin, pihaknya masih menunggu berkas tertanggal 25 September 2013 cap pos. \"Namun hanya hingga pukul 12.00 WIB. Karena pada pukul 14.00 WIB, data keseluruhannya harus dibawa ke BKN dan diterima paling lambat hari ini disana (BKN-red). Jadi dapat dipastikan 24 formasi dengan 54 kuota tersebut kosong untuk tahun ini,\" ujarnya. Menurutnya, hasil tersebut cukup mengecewakan bagi BKD Provinsi Bengkulu. \"Pada dasarnya lowongan tersebut kita buka untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Bengkulu akan dokter spesialis yang handal. Karena selama ini, masyarakat jika ingin berobat spesilis harus keluar Provinsi Bengkulu,\" ujarnya. Secara ekonomi, katanya, hal tersebut juga merugikan provinsi Bengkulu.\"Seharusnya jika kita punya dokter spesialis tentunya akan menjadi potensi PAD bagi Bengkulu, tidak seperti sekarang ini, potensi tersebut justru lari ke Provinsi tetangga atau Jakarta,\" katanya. Namun demikian, dirinya juga maklum dengan kenyataan tersebut lantaran memang bagi seorang dokter spesialis tentunya tidak cukup menjanjikan untuk menjadi PNS. \"Untuk itu, kita upayakan di tahun-tahun berikutnya untuk membina sendiri calon-calon dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan kita akan itu,\" demikian Tarmizi.(117/100)

Tags :
Kategori :

Terkait