BENGKULU, BE - Universitas Bengkulu (Unib) akhirnya secara resmi memiliki rektor yang baru untuk periode 2013-2017. Ini setelah Dr Ridwan Nurazi SE MSc Akt dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof Muhammad Nuh di Gedung A Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, kemarin (4/10). Ridwan dilantik bersama pejabat Rektor dan Direktur Politeknik.\"Pelaksanaan prosesi pelantikan berlangsung tertutup dan khidmat. Dihadiri juga Wamendikbud serta pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemendikbud,\" ucap Ketua Humas Unib, Suharyanto SPt MSi
Diketahui selain Rektor Unib dilantik pula Sri Rochana Widyastutieningrum sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Surakarta, Ferdinand MS sebagai Rektor Universitas Palang Raya, Mas Yedi Sumaryadi sebagai Rektor Universitas Jenderal Soedirman.
Sedangkan untuk pejabat direktur masing-masing adalah Tundung Subali Patma sebagai Direktur Politeknik Negeri Malang, Eugenius Alfred Renjaan, sebagai Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual, Joko Sutopo Sugeng Hartono sebagai Direktur Politeknik Negeri Lampung, Supriyadi sebagai Direktur Politeknik Negeri Semarang, Nonce Farida Tuati sebagai Direktur Politeknik Negeri Kupang, Sarmada sebagai Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif dan Tedi Heryanto, sebagai Direktur Politeknik Negeri Sambas.
Dalam sambutannya Mendikbud berpesan kepada pejabat yang baru dilantik untuk tidak hanya melaksanakan prinsip dasar tri dharma perguruan tinggi. Tapi, kata dia, output dan outcome nya harus bisa dirasakan oleh masyarakat. “Setiap hari kita melakukan proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, belum cukup apa yang kita lakukan itu. Tetapi output dan outcome itulah yang bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat,” katanya.
Menteri Nuh mengatakan, perguruan tinggi memiliki tugas, peran, dan tanggung jawab yang sangat tinggi dalam menyiapkan generasi bangsa di masa depan. Hal tersebut, kata dia, mengingat perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan paling akhir dari pendidikan formal. Seluruh pemimpin bangsa tidak ada yang tidak pernah mrengalami pendidikan di perguruan tinggi. “Karena pemimpin di negeri ini melalui jenjang pendidikan tinggi dan itu tidak lain dari hasil produk perguruan tinggi kita semua,” jelas mantan Rektor ITS ini.
Mendikbud menambahkan, produk utama dari perguruan tinggi disamping lulusan yang memiliki keterampilan, sikap, juga diharapkan tumbuhnya produk-produk ilmiah yang bisa membanggakan, mulai dari karya ilmiah, karya akademik klasik sampai yang sifatnya inovatif. Terakhir, Ia juga mengajak perguruan tinggi untuk tidak hanya mengandalkan anggaran yang didapatkan dari kementerian.
“Kembangkan masing-masing perguruan tinggi supaya bekerja sama dengan dunia yang lain. Dengan industri, dengan masyarakat, sehingga bisa mendapatkan sumber pendanaan itu, meski bukan itu tujuannya. Tapi paling tidak bisa membantu mengembangkan apa yang ada di institusi yang bapak ibu kelola,” pungkasnya.(247/**)