JAKARTA - Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait enggan membeberkan berapa kerugian yang diderita pasca aksi nekad penumpang Lion Air JT 775 di Bandara Sam Ratulangi Manado yang terpaksa membuka pintu darurat (emergency exit), sesaat sebelum take off. Aksi itu dilakukan karena penumpang kepanasan di dalam pesawat.
\"Kerugian itu kita tidak pungkiri bahwa memang ada dan jumlahnya tidak sedikit. Tapi kerugian itu enggak usah kita bicarakan lah,\" ujar Edward pada JPNN, Rabu (2/10) malam.
Dia menilai bila jumlah kerugian itu dibeberkan maka dikhawatirkan malah membuat salah persepsi. \"Kalau kita bicarakan nanti menjadi bias opininya,\" akunya.
Dari kejadian itu, pihaknya sadar bahwa telah terjadi ketidaknyamanan pada penumpang. Untuk itu tanpa bermaksud melepas tanggungjawab, Edward menuturkan permohonan maaf bagi penumpang yang merasa tidak nyaman.
\"Kita sepenuhnya juga menyadari bahwa ada ketidaknyaman pada penumpang saat itu karena pesawat habis dilakukan perbaikan suku cadang. Jadi seperti mobil yang diparkir dan kena sinar matahari, nah kalau masuk ke dalam kan pasti masih panas enggak bisa langsung dingin. Untuk itu kami minta maaf,\" pungkasnya. (chi/jpnn)