Deodoran Ternyata Bisa Picu Masalah Jantung

Kamis 03-10-2013,14:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TIDAK sedikit orang yang menggunakan deodoran, baik dalam bentuk roll on ataupun spray. Deodoran kemudian seperti menjadi obat percaya diri, orang bisa tidak percaya diri jika tidak menggunakannya. Namun ternyata, deodoran khususnya dalam bentuk spray bisa sangat berbahaya karena bisa menyebabkan asma bahkan masalah jantung fatal! Beberapa ahli memperingatkan bahwa menghirup bahan kimia dari aerosol bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit, asma, dan kesulitan bernapas. Selain itu, pada kasus yang langka deodoran spray juga bisa memicu masalah jantung fatal. \"Sekitar satu dari tiga orang dewasa di Inggris mengalami beberapa masalah alergi seperti asma, rhinitis atau eksim. Gejala mereka bisa diperburuk oleh produk wewangian dan bahan kimia aerosol,\" kata direktur dari Clinical Services at Allergic UK, Maureen Jenkins, seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (1/10). \"Bahkan orang yang tanpa alergi bisa sensitif dengan bahan kimia yang ditemukan di produk pembersih atau perlengkapan mandi, dengan mengalami reaksi pada kulit, kesulitan bernapa, mual atau sakit kepala. Reaksinya bisa lebih buruk bila aerosol mudah dihirup,\" tambah Maureen. \"Label pada deodoran spray menginstruksikaan anda untuk tidak menggunakannya di ruang terbatas (sempit), tapi saya pikir lebih aman untuk mengatakan jangan menyemprot deodoron anda,\" kata ilmuwan lingkungan dan toksikologi konsultan yang berbasis di Perth, Australia, Dr. Peter Dingle \"Orang-orang akan menggunakan deodoran di dalam kamar mandi, dan kebanyakan mungkin menggunakannya dengan pintu tertutup, dan pastinya itu berarti ruangan yang terbatas,\" tambah Peter. Di Greater Manchester pernah ditemukan kasus yang disebabkan oleh deodoran spray. Adalah Jonathan Capewell yang saat itu baru berusia 16 tahun ketika ia ditemukan meninggal karena serangan jnatung di kamar tidurnya di Oldham, Greater Manchester. Kakak perempuannya, Natalie, menyalakan alarm setelah menemukan adiknya tergeletak tak bernyawa di kamar tidurnya. \"Saat kami tiba di rumah sakit, mereka masih mencoba menghidupkannya kembali. Namun sepuluh menit kemudian, mereka katakan ia telah meninggal dunia,\" kenang ayahnya, Keith . \"Kami sangat terkejut. Tidak ada peringatan sama sekali. Mereka menanyakan apakah Jonathan punya masalah jantung, tapi ia tidak memiliki masalah sama sekali. Ia sangat normal dan sehat,\" tambah Keith. Hasil autopsi menunjukkan bahwa di dalam tubuh Jonathan terdapat sepuluh kali jumlah mematikan butana dan propana dalam darahnya. Gas tersebut digunakan sebagai propelan aerosol dan nampaknya hal tersebut sudah berada di dalam tubuhnya berbulan-bulan. Memang ada beberapa peringatan di bagian belakang, seperti menyemprotkannya dalam jarak yang tidak terlalu jauh, dan di dalamm ruangan yang berventilasi, serta jauhkan dari anak-anak. Namun hal ini dirasa tidaklah cukup, karena jika dilihat dari kandungannya dan bentuknya yang memang berbahaya.(fny/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait