Usai Badai, Disambut Banjir

Selasa 01-10-2013,14:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Selain mengundang angin puting beliung yang melanda Kelurahan Nusa Indah dan kawasan Sport Center Pantai Panjang pada Minggu (29/9) kemarin, hujan lebat juga menyebabkan beberapa wilayah di Kota Bengkulu mengalami banjir. Seperti yang terjadi di kawasan Kelurahan Tanjung Agung, sedikitnya 70 rumah terendam akibat banjir kiriman. Sementara di kawasan bantaran Sungai Rupat di Kelurahan Pagar Dewa, banjir merendam 8 rumah warga. Disampaikan Selamet, Ketua RT 1 RW 1 Kelurahan Tanjung Agung, banjir mulai menggenangi rumah warga sejak Minggu (29/9) malam. Air terus naik sampai sekitar 90 centimeter atau setinggi lutut orang dewasa. \"Di RT kami sendiri ada sekitar 12 rumah yang terendam. Yang terparah adalah kawasan RT 3 RW 1 Kelurahan Tanjung Agung. Di sana ada sekitar 50an rumah. Karena kawasan mereka dalam posisi yang paling rendah,\" jelasnya. Tidak ada bantuan yang datang ke kawasan ini. Menurut Selamet, kondisi ini lazim terjadi dan belum begitu parah. Dia menjelaskan, banjir ini biasa terjadi seiring dengan pasangnya air laut dan pendangkalan Sungai Bengkulu. \"Sehari dua hari biasanya langsung surut. Ini belum parah. Kalau sudah ada warga yang mendirikan tenda di tepian jalan, maka berarti itu sudah sangat parah,\" ujarnya. Sementara banjir yang terjadi di bantaran Sungai Rupat terjadi di RT 37 RW 7 Kelurahan Pagar Dewa. Dijelaskan Ketua RT setempat, Giono, banjir di kawasan ini memang kerap terjadi tatkala hujan turun dengan deras. \"Sejak tahun 2000 banjir memang sering terjadi. Setiap debit hujan tinggi, rumah warga yang berada di kawasan rendah pasti akan terendam,\" katanya. Penyebab banjir di kawasan ini, jelasnya, karena terjadinya pendakalan dan penyempitan Sungai Rupat. Selain itu, tumpukan sampah yang berasal dari warga sekitar yang membuangnya di atas jembatan pada malam hari dianggap juga menjadi pemicu terjadinya banjir. \"Memang meresahkan. Karena aliran sungai membawa serta limbah RSUD M Yunus. Sehingga kerap menimbulkan penyakit kepada anak-anak dan balita,\" urainya. Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Ir Sudarto WS ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait banjir ini. Dinyatakannya, ia akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) setelah mengetahui informasi mengenai banjir ini. Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu, Ir Darmawansyah MT mengatakan, pihaknya tengah melakukan pengukuran di Sungai Rupat guna melakukan pendalaman dan perluasan sungai tersebut. Usai pengukuran tersebut, pihaknya akan segera melakukan pekerjaan untuk memperdalam dan memperluas kawasan sungai tersebut. \"Sementara kalau untuk pendalaman Sungai Bengkulu itu akan menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII. Sudah ada rencana dalam waktu dekat sungai ini akan di perdalam untuk mengatasi banjir di wilayah Kota Bengkulu secara keselurahan,\" paparnya. Instruksikan Didata Bencana angin puting beliung yang terjadi Minggu (29/9) langsung ditanggapi Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd. Pasca kejadian ia langsung meninjau lokasi dan mendatangi korban ke rumah sakit. \"Malam tadi saya sudah kunjungi  beberapa korban. Tapi saat dikunjungi  semuanya sudah dipulangkan dari rumah sakit. Begitu juga dengan Edwin yang dirawat di rumah sakit DKT,\" kata gubernur usai acara wisuda UMB, kemarin. Menurutnya, angin puting beliung merupakan bencana yang datangnya tiba-tiba. Tak hanya di kota Bengkulu, mungkin juga dirasakan di beberapa daerah. \"Saya sudah perintahkan Kadisbudpar dan Dinsos untuk segera mendata. Kemudian  data yang telah diperoleh segera diajukan ke BPBD Provinsi,\"  katanya. Disingung soal biaya perawatan korban, Junaidi belum mau memutuskan apakah biaya perawatan ditangung  korban atau ditanggung pemerintah. \"Sekarang baru akan kita rapatkan,  inikan musibah  yang sifatnya dadakan,\" tuturnya. Sementara itu Tim dari Dinas Sosial menyalurkan bantuan untuk para korban angin puting beliung yang terjadi di Kelurahan Nusa Indah pada hari Minggu (29/9). Bantuan tersebut berupa 6 buah tenda lipat bagi warga yang atap rumahnya mengalami kerusakan yang cukup parah. \"Kemarin sesudah diterbangkan angin putting beliung, sore harinya bantuan terpal sebanyak enam buah sudah sampai dari Dinas Sosial. Hari ini (kemarin), tim dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga telah menginventarisir warga yang menjadi korban untuk penyaluran bantuan,” kata Kepala Lurah Nusa Indah, Fadillah, kemarin. Adapun terkait musibah alam berupa angin kencang yang menurut istilah bahasa latinnya Angin Tornado dan bahasa Sumateranya Angin Bahorok ini, menurutnya memang kejadian luar biasa. Menurutnya, lokasi musibah yang hanya berjarak 100 hingga 200 meter dari kantornya itu pada dasarnya berada di dataran rendah. Namun entah kenapa tiba-tiba angin puting beliung tersebut bisa sampai ke daerahnya. \"Total rumah yang rusak ada 8 unit. Yang rusak ringan ada 3 unit,\" paparnya. Dibeberkannya, 8 rumah warga yang terkena musibah tersebut berasal dari keluarga veteran pensiunan TNI. Oleh sebab itu meskipun atap rumah mereka porak poranda namun secara pangan warga yang menjadi korban tidak terlalu bermasalah. \"Mereka yang jadi korban itu bisa dikategorikan keluarga yang kehidupan ekonominya menengah keatas. Memang ada seperti rumah almarhum Derun Rais itu diisi dua keluarga,karena ada anaknya yang sudah berkeluarga namun masih menyatu tempat tinggalnya disana. Untuk itu dengan kejadian ini saya sudah menghimbau agar warga dapat berhati-hati karena belajar dari kejadian kemarin maka daerah rendah seperti kita ini tidak menjamin tidak terkena angin putting beliung maupun musibah alam lainnya,\" pungkasnya.(247/009)

Tags :
Kategori :

Terkait