BINGIN KUNING,BE - Kondisi kerusakan jalan menuju Desa Bukit Nibung Kecamatan Bingin Kuning saat ini semakin parah. Akibatnya warga mengalami kesulitan keluar masuk desa. Hal ini membuat warga mulai kehilangan kesabaran. Rencananya, jika pembangunan jalan tersebut tak kunjung dilakukan pemerintah daerah hingga akhir bulan September 2013, maka warga akan menggelar demo ke Pemda Lebong.
Kekesalan warga ini terjadi karena anggaran untuk pembanguan jalan tersebut sudah masuk dalam APBD Lebong tahun 2013 namun hingga saat ini tanda-tanda dilakukanya pekerjaan belum terlihat sama sekali.
Hal ini diungkapkan Ketua BPD Desa Bukit Nibung Indra didampingi puluhan warga yang ditemu di Desa Bukit Nibung beberapa waktu lalu. \"Warga di Bukit Nibung ini sudah kesal dengan kondisi jalan yang semakin hari semakin rusak. Padahal warga tahu bahwa anggaran pembanguan jalan ini sudah dianggarakan oleh DPRD Lebong di tahun 2013 ketika reses anggota dewan pada bulan Maret 2013 yang lalu. Jika hingga bulan September ini belum juga ada tanda-tanda pekerjaan jalan ini dilakukan, maka warga sudah sepakat untuk melakukan demo ke kantor bupati,\" kata Indra dan dibenarkan oleh warga lainnya.
Ditambahkan Indra, kekesalan warga semakin menjadi karena pada tahun 2012 yang lalau rencan pembanguan jalan juga sudah dilakukan pemda lebong dan anggaranya sudah tersedia di APBD namun hingga akhir tahun 2012 jalan tak juga di perbaiki. \"Warga sudah mendengar rencana perbaikan jalan ini sejak tahun 2012 lalu, tapi entah kenapa tidak jadi di laksanakan, nah kami khawatir jika hingga akhir sepetember ini pembangunan belum juga dilaksanakan ya jalan ke desa ini semakin parah,\" tambahnya.
Dikatakannya, dengan kondisi kerusakan jalan tersebut, sekitar 100 KK warga Desa Bukit Nibung mengalami kesulitan untuk mengakut hasil pertanian. Padahal di wilayah tersebut produksi pertanian cukup tinggi terutama untuk kopi, kemiri, dan cokelat, maupun tanaman perkebunan lainya.
Dikatakan Indra, luas lahan pertanian dan perkebunan yang dikelola masyarakat di wilayah tersebut lebih dari 200 hektar dan petani yang memanfaatkan jalan tersebut bukan hanya dari warga Bukit nibung tapi petani dari Desa Ujung Tanjung hingga Karang Dapo dan Tes.
\"Yang paling miris sekali yakni anak-anak sekolah, karena kondisi jalan mengalami kerusakan maka setiap hari untuk menuju sekolah mereka harus berjalan. Saat ini ada sekitar 20 orang anak-anak kita yang sekolah di SMP dan SMA di wilayah Lebong Selatan dan Bingin Kuning,\" katanya.
Selain itu, Sastra (36) salah satu sopir angkutan desa yang setiap hari masuk ke Bukit Nibung mengatakan jika kerusakan jalan ke Desa bukit Nibung sudah terjadi sejak 2 tahun terakhir namun kondisi kerusakan terparah terjadi tahun belakangan ini. Dibeberapa titik badan jalan sudah sulit di lalui kendaraan roda 2 ataupun roda 4. karena batu kerikil di badan jalan sudah berserak dan ketika di lewati kerikil tersebut bergeser. \"Kalau sekarang kita harus hati-hati sekali mengendarai mobil ataupun motor kalau melintas di jalan desa ini, kerusakan terparah terjadi di 3 titik yakni di tanjankan pertama setelah jembatan menuju Bukit Nibung, kerukan ke 2 yakni di tanjakan panjang diatas Jembatan dan 1 titik lagi di turunan sebelum sampai desa bukit nibung. Kalau hujan, kita tidak bisa masuk ke desa ini,\" kata Sastra.
Berdasarkan data Rencana Umum Pengadaan (RUP) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lebong, diketahui anggaran untuk Pembangunan jalan dan jembatan dari Desa Karang Dapo hingga Desa Bukit Nibung telah dialokasikan dana sebesar Rp 2 M.(777)