JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan melakukan tender pengadaan fatty acid methyl ester (FAME) sebanyak 6,6 juta KL sebagai bahan campuran solar. Langkah ini dilakukan sebagai dukungan nyata perseroan untuk memenuhi ketentuan pemerintah dalam pemanfaatan bahan bakar nabati dan mengurangi porsi impor BBM.
VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengungkapkan bahwa tender itu akan diumumkan dalam minggu ini dengan mengundang perusahaan nasional yang memenuhi syarat. Menurut dia, tender tersebut dalam rangka mendapatkan pasokan FAME selama dua tahun, yaitu 2014 dan 2015 dengan volume 6,6 juta KL atau 3,3 juta KL per tahun.
\"Tender akan segera diumumkan dan akan secepatnya dilaksanakan sehingga kebutuhan untuk tahun 2014 dan 2015 sebanyak 3,3 juta KL per tahun dapat terpenuhi. Semoga langkah cepat yang Pertamina lakukan dapat diikuti oleh seluruh badan usaha lainnya, sehingga niat pemerintah untuk menekan impor BBM dapat terwujud,\" ujar Ali di Jakarta, Minggu (15/9).
Dengan volume FAME sebesar itu, diharapkan impor solar bisa dikurangi hingga USD 2,6 miliar per tahun. \"Dari semula hanya 126.098 KL atau setara dengan 2,4 juta KL Biosolar pada 2008 menjadi 669.245 KL atau setara 9,3 juta KL Biosolar,\" terangnya.
Selain itu, seiring dengan penambahan infrastruktur untuk blending di wilayah Indonesia Bagian Timur, diharapkan pada tahun 2014 nanti seluruh solar PSO sudah akan dicampur dengan 10 persen FAME. Hal itu dilakukan sesuai dengan Permen ESDM Nomor 25 tahun 2013 tentang pemanfaatan biofuel, hingga akhir 2013 diesel untuk kebutuhan PSO dan listrik kandungan FAME ditetapkan 10 persen.
Sedangkan untuk kebutuhan non-PSO dan industri komersial campurannya masing-masing 3 persen dan 5 persen. Namun, terhitung mulai 1 Januari 2014 seluruh diesel harus mengandung 10 persen FAME.
\"Selain dicampurkan dengan Solar PSO, FAME juga akan dicampurkan dengan diesel untuk keperluan Non PSO, listrik, serta industri dan komersial secara bertahap hingga akhir tahun. Untuk tahun ini penyerapan Biosolar diproyeksikan dapat mencapai 1,1 juta KL,\" papar Ali. (chi/jpnn)