Survei Paksa Apple Lebarkan Layar iPhone

CUPERTINO - Kini eranya smartphone berlayar lebar. Jika tak mau mengikuti tren seperti itu bersiaplah tersingkir. Ini sepertinya tengah diamati sekaligus dijalankan Apple sebagai strategi baru pemasaran mereka. Benar tidaknya kita tunggu tanggal 10 September 2013 dimana pabrikan asal Cupertino itu dikabarkan akan merilis secara resmi iPhone 5S dan iPhone versi murah seri 5C.

Agar bisa terus menguasai pasar gadget, informasi yang diperoleh situs teknologi Wall Street Journal, Sabtu (7/9), menyebutkan, Apple terus menguji berbagai ukuran layar smarthone mulai dari 4,8 inci sampai 6 inci. Bahkan analis dari KGI Ming-Chi berani memastikan, untuk produk yang dipasarkan Apple tahun 2014, ukuran layarnya bakal membesar dari sebelumnya 4,5 inci menjadi 5 inci.

Strategi perusahaan yang berdiri sejak tahun 1976 itu sebenarnya sudah ketinggalan zaman. Alasannya, sang rival utama Samsung, sejak lama sudah menerapkan semboyan \"big is beautiful\" pada desain produk mereka, sebaliknya Apple masih saja berkutat pada filosofi lama bahwa \"smaller is better.\"

Berkaca dari hal tersebut, Apple tak lagi hanya mengandalkan sistem operasi iOS terbaru dan iPhone murah 5C, tapi juga penambahan bentang layar. Langkah ini perlu dilakukan karena hasil riset firma IHS menunjukkan sejak tahun 2008, ukuran layar ponsel terus bertambah dari sebelumnya 2 inci, kini rata-rata 4 inci di tahun 2013.

Hingga semester kedua 2013, Samsung terus menjadi penguasa pasar smartphone berlayar jumbo dunia dengan jumlah 71 juta unit. Sumbangan terbanyak datang dari pemasaran Samsung Galaxy S4 yang terjual sebanyak 23 juta unit pada kuartal kedua 2013.  Periode sama, Apple hanya berhasil menjual 31,2 juta unit iPhone.

Situs teknologi CNET sempat mengadakan survei dengan inti pertanyaan bentang layar yang konsumen inginkan dalam sebuah iPhone. Hasilnya,sebanyak 21 persen responden mengaku puas dengan layar berdiagonal 4 inci. Sedangkan 60 persen menginginkan layar iPhone-nya selebar 4,7 inci. Demikian CNet, Sabtu (7/9). (pra/jpnn)