BENTENG, BE - Petani di Bengkulu Tengah, khususnya di Desa Taba Terunjam saat ini dihantui oleh musim penghujan yang mengancam terjadinya banjir di sawah mereka. Terlebih saat ini sudah masuk musim penghujan dan hujan sudah mulai sering turun. Untuk menghindari kerugian akibat banjir, petani pun terpaksa mempercepat memanen padi mereka. Meskipun saat ini belum memasuki musim panen, dan biji padi belum menguning sempurna. \"Kalau tidak kami panen saat ini, kami terancam gagal panen,\" ucap seorang petani sawah Taba Terunjam, Rukiyah, kemarin. Selain ancaman banjir, petani juga mendapatkan kendala tidak adanya perhatian atau bantuan sama sekali dari pemerintah khususnya Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Terutama, obat -obatan, pupuk dan racun hama. Karena, padi saat ini sering terserang oleh hama walang sangit. \"Kami belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari dinas terkait,\" jelasnya. Sementara itu, petani lain, Bidah, menjelaskan panen cepat ini membuat hasil petani menurun secara drastis. Bila panen pada masa normal petani bisa mendapat gabah kering mencapai 200 kaleng dalam setiap petak lahan sawah. Saat panen dipercepat ini mendapatkan sebanyak 100 kaleng saja susah. \"Sudah sangat jelas, dampak panen cepat ini membuat penghasilan kami sangat jauh dari harapan,\" terangnya. Bidah mengharapkan dinas terkait ikut peduli dengan derita yang dialami oleh para petani sawah khususnya di Desa Taba Terunjam ini. Karena, jika kendala seperti ini tidak ada solusinya, maka areal persawahan yang mencapai ratusan hektar di Benteng bisa beralih fungsi menjadi tanama lain. \" Jika seperti ini terus kami alih fungsi menanam kelapa sawit saja,\" katanya. (111)
Panen Sawah Dipercepat
Jumat 06-09-2013,19:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :