\"Dari penyelidikan yang kita lakukan besar kemungkinan penyebab tewasnya pasutri itu sedikit berbeda dari dugaan awal keduanya saling bacok,\" kata Kapolres Kepahiang AKBP Sudarno S.Sos MH melalui Kabag Ops AKP Resza Ramadiansyah. Bukti-bukti yang ada mengarah pada dugaan kuat jika korban Juliana tewas karena dianiaya suaminya Hardi dengan menggunakan parang. Ini terlihat dari bekas luka bacok di sekujur tubuh Juliana.
\"Jika dari olah TKP diduga sebelum penganiayaan terjadi keduanya sempat cekcok. Dari cekcok tersebut korban Juliana langsung didatangi korban Hardi yang tak mampu mengendalikan emosi dan langsung melakukan penganiayaan dengan menggunakan sajam hingga akhirnya korban Juliana pun tewas,\" kata Resza.
Setelah itu, sambung Resza, melihat korban Juliana tewas, sajam yang digunakan untuk menghabisi korban Juliana akhirnya digunakan korban Hardi untuk menghabisi nyawanya.
Dengan kata lain korban Hardi tewas karena bunuh diri. \"Ini terlihat dari luka yang dialami korban Hardi hanya sebanyak 2 bagian atau lebih sedikit ketimbang korban Juliana. Ditambah lagi barang bukti sajam yang ditemukan di sekitar korban Hardi,\" ucapnya. Kemungkinan bunuh diri yang dilakukan Hardi dimulai dengan menusuk ulu hatinya. Tapi karena belum tewas dilanjutkannya dengan menusuk perut dan menyayatnya sehingga ususnya terburai.\"Hardi akhirnya tewas karena kehabisan darah,\" terang Resza.
Dari keterangan saksi, keduanya memang kerap terlibat cekcok mulut. Selain itu korban Hardi memang dinilai ringan tangan terhadap korban Juliana saat terjadi cekcok dengan berbagai persoalan seperti masalah ekonomi. \"Seperti yang diketahui korban Hardi juga terlilit utang. Masih dari keterangan saksi, korban Hardi diduga kerap seperti orang yang mengalami gangguan jiwa yang kemungkinan disebabkan oleh permasalahan yang ada,\" jelas Resza.
Ia menambahkan, yang jelas untuk sementara ini tewasnya kedua pasutri tersebut seperti yang dipaparkan tadi. Hal ini juga diperkuat dari hasil otopsi yang dilakukan di RSUD Kepahiang terhadap mayat pasutri yang ditemukan tewas tersebut. \"Selanjutnya serangkaian penyelidikan lagi masih akan dilakukan sehingga nantinya penyebab pasti keduanya tewas bisa diketahui,\" tandas Resza. Mengingatkan, pasutri tersebut ditemukan dalam kondisi tewas Rabu (24/10) siang sekitar pukul 12.00 WIB lalu.
Keduanya tewas dalam keadaan bersimbah darah di bagian dapur rumah yang dihuni keduanya bersama dengan seorang anaknya Ita (17). Pada saat ditemukan, mayat korban Hardi berjarak hanya sekitar 3 meter dari mayat korban Juliana.(505)