LAHIRNYA talk show Sarah Sechan di Net. tidak lepas dari tim kreatif di baliknya. Sebagai saluran televisi baru, mereka ingin memiliki acara talk show yang berbeda. ”Kami berpikir untuk bikin talk show yang di-direct sama host-nya,” jelas Yossi Saragih, produser Sarah Sechan.
Maksudnya, host yang menguasai acara. Tanpa co-host, tanpa gimmick lainnya. Karena itu, host harus berkarakter kuat.
Mereka lalu memikirkan nama-nama host yang mumpuni di Indonesia. Nama-nama yang mereka usulkan itu digodok lagi. Menurut Yossi, semua mengarah pada sosok Sarah Sechan.
”Ya, memang dia itu berkarakter kuat. Sudah lama juga dia tidak jadi host di acara sendiri,” terangnya. Ketika bertemu dengan Sarah dan menawarkan konsep tersebut, dia terkejut. Namun, setelah diyakinkan, akhirnya dia mau.
”Setelah kami coba, dua-duanya sama-sama happy. Kami puas dengan hasilnya. Sarah juga suka dengan konsepnya. Akhirnya, running,” lanjutnya. Mengenai alasan acara tersebut dinamai Sarah Sechan, Yossi menegaskan, tidak ada judul yang lebih ear catching selain nama host-nya.
”Lucunya, Sarah Sechan itu kalau diucapkan kan sama dengan sarasehan. Artinya ngariung alias ngumpul,” sambungnya.
Sementara itu, soal membuat Sarah yang terlihat ”tidak cantik” di depan TV, Yossi mengungkapkan bahwa awalnya mereka gambling. ”Dia itu dari dulu nggak pernah mau dibikin begitu. Pas jadi VJ MTV mungkin iya, tapi sekarang sudah hilang. Kami memberinya tantangan. Ini kan acaranya sendiri,” katanya. Sarah pun menerima tantangan tersebut. ”Ya sudahlah oke, ketanggung basah,” kata Sarah seperti ditirukan Yossi.
Soal pro dan kontra, termasuk komentar yang menyebut acara itu mirip talk show luar negeri, Ellen De Generes, Yossi mengaku bahwa hal tersebut bukanlah kesengajaan. Dia berpendapat mungkin yang membuat mirip adalah tipikal host-nya. Ellen dan Sarah sama-sama berambut cepak.
”Gayanya juga sama-sama slengekan dan cuek. Sarah juga kalau kasih komentar nggak basa-basi. Mungkin itu,” ujar dia. (jan/c6/any)