11 Peserta Konvensi Ditemukan dengan SBY

Sabtu 31-08-2013,12:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE - Komite Konvensi penjaringan calon presiden Partai Demokrat (PD) menetapkan 11 nama menjadi peserta konvensi. Penetapan ini berdasarkan Surat Keterangan Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Nomor 04/SK/Komite/VIII/2013. \"Dengan demikian calon peserta konvensi berstatus sebagai peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat,\" kata Sekretaris Komite Konvensi PD Suaidi Marasabessy di Wisma Kodel, Jakarta, Jumat (30/8). Suaidi menjelaskan, 11 peserta yang sudah ditetapkan agar mempersiapkan diri untuk mengikuti tahapan konvensi selanjutnya. Sebelas orang itu adalah Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, anggota Dewan Pembina PD Pramono Edhie Wibowo,  Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Selain itu, anggota Dewan Pembina PD Hayono Isman, Ketua DPD Irman Gusman, mantan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Sedangkan empat orang yang tidak bersedia ikut konvensi adalah mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana, dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih. Ke-11 nama calon peserta konvensi penjaringan calon presiden PD akan dipertemukan dengan dengan Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan itu akan digelar pada 11 September 2013. \"Tanggal 11 September nanti akan ada pertemuan para peserta capres konvensi dengan Ketua Majelis Tinggi di Rafles Hills Cibubur pada pukul 19.00,\" kata Suaidi. Pada saat bertemu SBY, lanjut Suaidi, setiap kandidat tidak boleh membawa tim sukses. Sebab, pertemuan itu merupakan sesi khusus yang dilakukan secara tertutup. Bahkan, media juga tidak diperkenankan meliput. \"Tidak diizinkan membawa timses karena itu dialog antara peserta dan ketua majelis tinggi secara tertutup. Media juga tidak bisa meliput, tapi nanti akan ada keterangan pers,\" kata Suaidi. Juru Bicara Komite Konvensi PD Rully Charis menambahkan, pertemuan pada tanggal 11 September nanti merupakan perkenalan antara peserta konvensi dengan SBY. \"Perkenalan dan penyelarasan visi misi antara peserta konvensi dengan visi misi Partai Demokrat dalam bentuk diskusi,\" kata Rully. Setelah itu, lanjut Rully, para peserta konvensi pada tanggal 15 September 2013 akan diperkenalkan kepada publik. \"Tanggal 15 baru deklarasi,\" katanya. Ketua Komite Konvensi PD Maftuh Basyuni menambahkan, pada tanggal 15 September, masing-masing peserta konvensi memperkenalkan diri ke publik. \"Masing-masing tidak lebih dari lima sampai sepuluh menit,\" kata Maftuh. Anggaran Rp 50 Milliar Di bagian lain Komite Konvensi Partai Demokrat (PD) akan menggelontorkan puluhan miliar untuk pelaksanaan konvensi penjaringan calon presiden PD. Mereka menjamin uang yang digunakan untuk konvensi bisa dipertanggungjawabkan. \"Anggaran maksimal Rp 50 milliar. Setiap sennya akan kami pertanggungjawabkan,\" kata Suaidi. Lebih lanjut, ia menyatakan anggaran yang digunakan untuk konvensi PD berasal dari partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu. \"Murni dari partai,\" ujar Suaidi. Nantinya, lanjut dia, komite akan membuka semua anggaran yang digunakan dalam konvensi. Hal ini demi menjamin keterbukaan. \"Akan dipublikasikan,\" katanya. Meski begitu ia menjelaskan, komite belum bisa mempublikasikan dana konvensi. Sebab, saat ini mereka belum memegang dana apapun. \"Duitnya belum ada,\" ucap Suaidi. Suaidi memastikan, uang yang digunakan untuk kegiatan konvensi merupakan dana halal. Sebab jika tidak halal bisa menimbulkan permasalahan bagi mereka. \"Kalau ada sumber yang tidak jelas bakal ada masalah hukum,\" katanya. Sepelekan Administrasi Anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat (PD), Effendi Gazali, menyatakan bahwa penolakan Mahfud MD dan Rustriningsih untuk menjadi calon peserta konvensi dikarenakan ketidakjelasan administrasi. Sebab, komite memang tidak menyerahkan lampiran tentang persyaratan administrasi ke para calon peserta konvensi. \"Dari awal saya ingatkan, semua persyaratan administrasi dilampirkan saja dalam undangan secara jelas dan terukur. Tapi jawab anggota komite yang lain nanti saja disampaikan saat pas ketemu diberikan,\" kata Effendi di Jakarta, Jumat (30/8). Akibatnya, kata Effendi, Mahfud  dan Rustiningsih yang tercatat sebagai tokoh penting mundur sebagai calon peserta konvensi. \"Itu baru \'kebodohan administratif\' oleh komite,\" tegasnya. Lebih lanjut Effendi mengakui, komite konvensi memang menganggap sepele persoalan administrasi. Karenanya, penolakan Mahfud dan Rustri merupakan buah kesalahan komite. \"Komite yang salah tidak memasukkan semua surat-surat yang diminta atau dibutuhkan peserta dalam surat undangan. Katanya nanti pas ketemu diberikan,\" ujar Effendi. Dosen komunikasi politik di Universitas Indonesia itu mengaku sudah sudah berkali-kali mengingatkan komite tentang perlunya tertib administrasi. \"Sudah saya ingatkan berkali-kali soal ini. Belum lagi potensi \'kecurangan\' lain di masa akan berlangsungnya konvensi,\" imbuhnya. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait