Sopir Truk Tewas Bakar Diri

Kamis 25-10-2012,15:52 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE  – Peristiwa tragis juga di Rt 4 RW 3 kelurahan Talang Benih Curup, kemarin (24/10). Sekitar pukul 14.30 WIB, warga setempat bernama Herlington alias Ucok (47) ditemukan tewas setelah membakar diri. Tubuhnya pria yang keseharian bekerja sebagai sopir truk ini tepanggang di dalam bak mandi. Api yang menyala di tubuh korban juga ikut menyambar kamar tidur, ruang tamu dan kamar mandi korban.

Data terhimpun di lokasi kejadian, aksi bunuh diri itu dilakukan korban setelah sebelumnya korban menyiram mantan istrinya, Teri Puspa Sari (33) dengan air panas mendidih. Tindakan itu membuat Teri yang sedang membuat kue di dapur rumah orang tuanya di Rt 4 Rw 3 kelurahan Talang Benih Curup---tak berada jauh dari rumah Ucok---mengalami luka bakar di wajah dan badan.

Usai menyiramkan mantan istri dengan air panas, Ucok langsung berlari masuk ke dalam rumahnya dan mengunci pintu lalu. Diduga saat itu ia menyiramkan bensin yang telah disiapkan ke sekujur tubuhnya langsung menyulut korek api. Sempat terjadi ledakan dan kobaran api di dalam kamar mandi rumah korban.

Warga sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut, mencoba memberikan pertolongan. Namun, karena bensin yang disiramkan ke tubuh korban sangat banyak membuat api berkobar sangat besar di tubuh korban. Korban yang berteriak histeris dengan api berkobar. Api baru padam setelah warga menyiramkan pasir ke sekujur tubuh korban yang telah berada di dalam bak air di kamar mandi.

Menurut Ujang Goju (50), mantan mertua korban, korban sehari-hari berprofesi sebagai sopir truk itu selama ini tidak ada masalah dengan Teri anaknya. Setelah bercerai secara resmi Teri bahkan sudah menikah lagi dan tinggal di rumah suaminya di Lubuklinggau

“Ucok ini sebenarnya tinggal di Bengkulu. Tapi sering pulang ke sini untuk menjenguk 2 anaknya yang tinggal di Curup ini sebulan sekali yang dititipkan kepada saya,” ujar Ujang.

Hari minggu lalu, ujar Ujang, Ucok pulang dari Bengkulu. Ucok tampak biasa-biasa saja, tidak ada permasalahan. “Sejak pulang, Ucok sering ngobrol dengan saya, tetapi tidak ada masalah berat yang saya lihat sedang dialami,” ujar Ujang.

Entah mengapa, lanjut Ujang, pukul 14.00 WIB, Ucok tampak sibuk mengerjakan sesuatu. “Saat saya sedang di depan rumah tadi, tiba-tiba saya mendengar suara teriakan perempuan. Ternyata anak saya disiram air panas oleh Ucok. Teri kami bawa ke rumah sakit.

Tapi Ucok masuk ke dalam rumah langsung mengunci pincu. Saat saya sedang mengurus Teri yang mengalami luka bakar, warga teriak kebakaran sedangkan Ucok ada di dalam rumah yang sudah saya kasih untuknya tinggal itu,” ujar Ujang.

Setelah itu, Ujang beserta warga langsung menuju lokasi kebakaran, ternyata pintu rumah ucok telah dikunci dari dalam. Sehingga, warga terpaksa mendobrak pintu rumah tersebut dan melihat tubuh ucok dipenuhi kobaran api. “Sempat kami siram pakai air, api malah semakin besar sampai akhirnya tubuh ucok jatuh ke dalam bak mandi dan tidak bergerak lagi,” kata Ujang. Sempat Beri Jajan Anak Di bagian lain, Rizal (12),  salah satu hasil pernikahan Ucok dan Teri, ditemui Bengkulu Ekspress menceritakan, saat itu dirinya baru pulang dari sekolah. Setibanya di rumah, dirinya melihat sang bapak baru pulang dari warung sambil membawa jerigen warna biru berisikan bensin kapasitas 25 liter “Saat saya tanya ke bapak untuk apa dirigen itu, bapak hanya menjawab untuk memasak di rumah,” ujar Rizal.

Tak lama kemudian, lanjut Rizal, dirinya masuk ke dalam rumah dan melihat sang bapak sedang membersihkan bak air. Kemudian bak air tersebut di isi dengan sedikit air dari pipa ledeng, “Saat saya tanya lagi, bapak jawab cuma mau bersihkan saja karena bak itu sudah kotor,” ujar Rizal.

Setelah itu, sambung Rizal, sang bapak lantas memerintahkan dirinya untuk mengambil termos air panas di rumah neneknya,  “Bapak jawab untuk masak air panas,” ujar Rizal.

Kemudian, sang bapak kembali memanggil dirinya dan memberikan uang sebesar Rp 5  ribu sambil berkata uang itu untuk bekal dirinya bermain bersama teman-temannya. “Tadinya saya mau tidur, tapi bapak manggil saya lagi dan ngasih uang Rp 5 ribu untuk bekal main sambil menyuruh saya untuk bermain ke luar rumah,” cerita Rizal.

Saat dirinya sedang bermain Play Station, lanjut Rizal, tiba-tiba salah satu temannya menjemput dan mengajak dirinya untuk segera pulang ke rumah. “Sesampainya saya, rumah sudah ramai orang dan saya diberi tahu bahwa bapak sudah meninggal,” ujar Rizal. Diakui Rizal, dirinya beserta Butet (11) adiknya telah lama tinggal di rumah tersebut sejak bapak dan ibunya bercerai. “Rumah kami ini berada di belakang rumah nenek dari ibu saya. Ibu saya sudah lama tinggal di Linggau, baru hari ini (kemarin, red) ibu saya pulang mau masak kue di rumah nenek,” ujar Rizal.

Di bagian lain, di Tempat Kejadian Perkara (TKP), warga dibantu petugas kepolisian langsung melakukan evakuasi jenazah korban untuk di bawa ke RSUD Curup guna di visum. Sementara, Teri Puspasari (40) mantan istri korban masih dirawat di RSUD Curup untuk mendapatkan penanganan medis pasca tubuhnya di siram air panas oleh korban. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait