Indeks Berbalik Arah

Kamis 29-08-2013,09:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA - Setelah beberapa hari tertekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai berbalik arah. Namun, para analis belum melihat penguatan IHSG dari posisi rendahnya itu sebagai momen yang tepat untuk memborong saham. Head of Research Universal Broker Satrio Utomo mengatakan, pihaknya merekomen­dasikan investor bertahan kecuali jika IHSG dapat ditutup di batas atas (resistance) pertama 4.050.

\"Kami merekomendasikan tetap dalam posisi mostly cash,\" ungkapnya, Rabu (28/8).  Dalam perdagangan kemarin, IHSG masuk ke zona hijau atau naik 58,63 poin (1,48 persen) ke posisi 4.026,47. Penguatan indeks didorong akumulasi saham properti.

Sektor yang didominasi saham-saham blue chips tersebut menanjak 2,74 persen. Sektor aneka industri mencatat angka positif dengan kenaikan 4,4 persen. \"Bagi saya, lebih baik terlambat daripada keliru. Dengan semua sentimen negatif yang ada, saya menyarankan untuk play safe,\" paparnya.

Menurut dia, kondisi perdagangan kemarin belum begitu kondusif mengingat indeks Hang Seng ditutup negatif, yakni di bawah support kuat 21.538. Apalagi IHSG sempat masuk ke level 3.841 atau terkoreksi 3,19 persen pada sesi pertama perdagangan.

Apakah angka tersebut merupakan bottom IHSG? \"Tentunya, bottom terjadi atau terkonfirmasi jika terjadi penembusan resistance. Selama tidak ada penembusan resistance, bottom belum tercapai. Yang terpenting lowest IHSG kemarin masih di sekitar 1,5 persen di bawah level 3.900 yang merupakan salah satu dari level support kami,\" jelasnya.

Equity Analyst PT Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja mengatakan, IHSG pada perdagangan Kamis (29/8) diperkirakan bergerak menguat di kisaran 3.960-4.100. Beberapa data yang memengaruhi adalah spending home sales dari AS yang diperkirakan naik 0,2 persen daripada bulan lalu.

\"Berita dari dalam negeri, akan diadakan rapat dewan gubernur BI untuk mengevaluasi BI rate, yang diharapkan dapat memberikan solusi atas keadaan ekonomi Indonesia,\" paparnya. (gal/c1/oki)

Tags :
Kategori :

Terkait