Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bengkulu, Abdi S Kesuma, mengatakan, penyebaran virus HIV/AIDS terus mengalami peningkatan.
\"Jumlah pengidap HIV/AIDS tercatat 500 orang lebih atau terjadi penambahan sebanyak 50 kasus dari tahun sebelumnya. Penderita HIV/AIDS banyak terdapat pada kelompok berisiko, seperti WTS, Waria, kaum seks sesama jenis,\" katanya.
Menurut Abdi, penyebaran virus HIV ditengah masyarakat itu akibat minimnya pengetahuan tentang risiko serta dampak sosial lainnya akibat mengidap penyakit tersebut.
Penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu yang dilakukan oleh tim terpadu yang terdiri dari KPA Provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi dan Nahdatul Ulama melalui layanan kesehatan bagi populasi kunci yaitu wanita pekerja seks, waria dan gay serta pecandu dan masyarakat umum.
Melalui rapat koordinasi stakholder layanan kesehatan program penangulangan HIV/AIDS dukungan dana Global Fund dalam peningkatan pelayanan kesehatan populasi kunci.
\"Diharapkan bisa menjadi solusi untuk penangulangan HIV/AIDS dengan penderitanya mencapai sekitar 350 kasus lebih hingga akhir bulan September 2012,\" katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular Dinkes Kota Bengkulu, Karimel Sinambela mengatakan layanan untuk populasi kunci tengah dilakukan oleh Dinkes yaitu layanan pengobatan infeksi menular seksual (IMS) di Puskesmas Penurunan dan Kantor Pelayanan Kesehatan Pelabuhan (KKP) dibawa kementerian kesehatan yang berkejasama dengan RSUD M Yunus.
\"Setiap pasien yang terindikasi IMS bisa dilakukan pengobatan di Puskesmas Penurunan, sedangkan layanan untuk tes HIV/AIDS belum ada di Puskesmas Penurnan melainkan di VCT RSUD M Yunus dan KKP,\" terangnya.
Direktur LSM Kipas, Merly Yuanda mengatakan rekomendasi dari rapat stakholder untuk penangulangan HIV/AIDS yaitu pertama melakukan pertemuan rutin bulanan yang akan difasilitasi oleh NU Provinsi, untuk layanan VCT keliling 2 hari sebelumnya memberitahu pada petugas layanan, penyediaan kondom 6 dus setiap bulan untuk penangulangan HIV/AIDS.
Penyampaian hasil tes VCT mengunakan amlop dan diserahkan langsung oleh dokter kepada klien atau kepada petugas LSM yang sudah dibuat persetujuan secara tertulis oleh klien.(100).