Operasi itu berlangsung pada 15 Agustus lalu di Hamburg, Jerman. Dalam rangkaian operasi tersebut, iPad digunakan untuk mengakses dan memvisualisasikan data perencanaan. Sebab, iPad itu sudah dilengkapi teknologi memperbesar gambar asli. Dengan begitu, gambar hati pasien direkam, lalu dikonversikan menjadi format virtual tiga dimensi.
Dikembangkan Fraunhofer MEVIS di Bremen, prosedur tersebut membantu mendeteksi lokasi penyakit kritis seperti tumor. Teknologi itu juga diyakini bisa memperbaiki kualitas ketepatan data sebelum operasi.
Sampai saat ini, para dokter bedah harus mengingat secara pasti lokasi pembuluh darah penting di dalam organ pasien. Mereka juga harus merekam dengan tepat keberadaan tumor yang bisa ditemukan atau diangkat. Dengan aplikasi baru dalam komputer tablet tersebut, dokter besar bisa mengurangi rata-rata risiko komplikasi selama operasi.
Sebuah operasi kanker hati biasanya berlangsung berjam-jam. Sebab, organ itu memang susah dioperasi. Hati merupakan rumah dari sebuah pembuluh darah bercabang.
Dari berbagai pembuluh di organ tersebut, setengah liter darah mengalir setiap menit. Jika seorang dokter bedah memotong di tempat yang salah, pasien akan berisiko kehilangan banyak darah. (Reuters/cak/c14/dos)