TEMAN satu kelasnya Rudi Rubiandini, Drs Tedy, mengaku satu bangku dengan Rudi saat di SMAN 2 Tasikmalaya tahun 1977.
Saat kelas 1 dan 2, kata Tedy, Rudi biasa-biasa saja. Namun, saat kelas 3, pria kelahiran 9 Februari 1962 itu luar biasa.
“Dia (Rudi, red) prinsipnya, kelas 1 dan 2 itu saatnya untuk bermain dan pacaran. Kelas 3 baru giliran serius,” ujar Tedy saat ditemui Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) di SMAN 2 Kota Tasikmalaya, 14 Juni 2012.
Saat kelas 1 dan 2, kata Tedy, temannya itu nilainya biasa-biasa saja. Namun saat kelas 3, nilainya bagus.
Meski demikian, ada satu pelajaran yang disukai Rudi, yakni Fisika. Sejak kelas 1 hingga tamat nilai Fisika 8.
Tedy pun menerangkan, Rudi adalah orang pinter yang suka main. Anak dari H Mahpud, kepala Bagian Umum Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II Tasikmalaya itu pun pandai bergaul.
“Memang dari dulu juga dia (Rudi) mah tukang main. Main kartu gapleh, segala macem suka. Cuma dalam pergaulan dia tidak pandang bulu, tapi bisa membatasi diri,” tuturnya.
Hubungan Tedy dan Rudi dekat, karena mereka tidak hanya sekelas, tapi juga satu bangku. Tedy pun mengaku sering main ke rumah Rudi dan sebaliknya Rudi sering menginap di rumahnya.
Ketika musim liburan datang, mereka bisanya menghabiskan waktu berlibur ke Pangandaran, Ciamis menggunakan motor Honda 70 atau Vespa milik Tedy. “Ya dia mah paling berani. Kalau bawa motor nempel-nempel terus sama bus teh,” kenang Tedy yang kini mengabdi di almamaternya ini.
Namun selepas lulus dari SMAN 2, mereka berdua terpisah. Rudi masuk ITB, sedangkan Tedy ke IKIP Bandung. Tedy mengaku jarang berkomunikasi dengan Rudi, karena sama-sama sibuk.
Masa kecil Rudi, kata Tedy, dihabiskan bermain dan olahraga. Hampir semua jenis olahraga digemari Rudi. “Terutama dia jagonya renang. Badminton juga dia suka,” ujarnya. (pee/sam/jppn)