CURUP, BE - Pengguna jasa angkutan darat jenis bus di Kabupaten Rejang Lebong mulai turun. Kondisi itu terlihat dalam arus balik mudik lebaran Idul Fitri di terminal Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang, Minggu (11/08). Hal itu diungkapkan pengelola loket Putra Raflesia, Safuan kepada Bengkulu Ekspress. \"Hari ini (kemarin) sebenarnya termasuk puncak arus balik mudik. Namun hanya 40 orang penumpang yang kami berangkatkan, tujuan Curup-Jakarta, dan Curup-Bandung\" bebernya.
Dalam sehari, Safuan mengaku ada dua Bus yang masuk ke terminal
Simpang Nangka untuk menjemput penumpang. \"Tidak seperti tahun lalu, penumpang sudah ramai nunggu di loket kami. Kenyataannya sangat sedikit dan pengurangan bisa sampai 30 persen,\" katanya.
Kondisi ini cukup banyak faktor, diantaranya penggunaan mobil pribadi, mobil travel liar yang tidak memiliki izin masih beroperasi dengan bebas menggunakan nomor polisi warna hitam. \"Kendaraan dan alat transportasi sekarang sudah banyak, jadi banyak juga pilihan masyarakat,\" tegasnya.
Disinggung soal tarif angkutan, Safuan menjelaskan, ongkos jurusan
Curup-Jakarta sebesar Rp 430 ribu, sedangkan dari Curup-Bandung
sebesar Rp 500 ribu. \"Tarif ini akan kembali normal H +7 lebaran Idul Fitri nanti, untuk ongkos ke Jakarta Rp 300 ribu, sedangkan ke Bandung Rp 330 ribu berangkat dari Curup,\" jelasnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di PO Handoyo di Terminal Simpang
Nangka. Ucok (38) salah seorang pengelola mengaku hanya
memberangkatkan 15 orang penumpang untuk tujuan Malang Jawa Timur, dengan ongkos Rp 650 ribu/orang. \"Kalau penumpang seperti inilah, semakin lama semakin sedikit saja. Padahal bisa dibilang hari ini (kemarin) merupakan puncak arus balik mudik,\" tuturnya. (999)