Sidang Itsbat 1 Syawal Diperpanjang

Minggu 04-08-2013,14:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE - Pemerintah akan menggelar sidang itsbat penetapan 1 Syawal 1434 di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Rabu, (7/8). Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengatakan, sidang isbat akan dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan agenda sidang pra itsbat, bukan 17.00 WIB seperti biasanya. Alasannya, sidang itsbat bakal menarik perhatian masyarakat luas yang selalu mempertanyakan mengapa awal Ramadhan dan 1 Syawal selalu berbeda. Selain itu, masyarakat selama ini beranggapan bahwa tanggal 1 Syawal sebenarnya sudah bisa ditetapkan, bahkan sampai 100 tahun mendatang. \"Ada pertanyaan apakah ilmu hisab itu sejalan dengan astronomi, apakah rukyah itu sejalan dengan ilmu astronomi, apakah pemerintah itu merupakan ulil amri,\" ungkap Menag seperti disiarkan situs resmi Sekretariat Kabinet. Pandangan-pandangan yang selama ini berselisih diharapkan dapat dipertemukan dengan waktu sidang yang lebih lama ini. Pemerintah juga akan meminta pandangan dari tokoh-tokoh negara sahabat dalam menetapkan awal Ramadhan dan 1 Syawal. Sidang itsbat penetapan 1 Syawal nanti, lanjut Menag, juga akan menghadirkan kelompok-kelompok yang selama ini kerap berbeda pandangan, seperti misalnya Muhammadiyah, Satariyah di Medan, Naqsyabandiyah, An Nasir dari Sulawesi Selatan. Dalam sidang, lanjut Menag lagi, pemerintah mengundang kelompok-kelompok ahli untuk menjelaskan kriteria yang menjadi dasar perhitungan tinggi hilal (bulan). \"Syukur-syukur tahun depan kita akan menyatukan kriteria itu menjadi satu kriteria saja. Selama kriterianya masih berbeda-beda maka potensi perbedaan dalam menetapkan awal bulan itu masih terbuka lebar,\" katanya. Menteri Agama Suryadharma Ali lebih lanjut berharap pemerintah mendapatkan mandat penuh dari umat Islam di Indonesia Dipusatkan di  Horizon Sementara itu di Bengkulu, Rukyatul Hilal akan dipusatkan di Hotel Horizon, Rabu sore (7/8). Prosesi itu akan mengundang panitia Hari besar  Islam (PHBI), serta organisasi masyarakat Islam dan pengurus masjid. \"Hasilnya akan kita serahkan ke Kemenag pusat,\" ucap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi H Suardi Abbas, SH MH melalui Kepala Bidang Penerangan Agama islam, Zakat dan Wakaf, Drs H Ramlan A Karim. Tenaga Teknis  Hisab Rukyat Kemenag Provinsi Muhammad Ali Mustofa  menyebutkan, potensi perbedaan awal puasa tak menyebabkan perbedaan 1 Syawal. Diprediksi 1 syawal akan serentak 8 Agustus. Pun begitu masih menunggu putusan pemerintah. \"Perbedaan awal Ramadhan justru tidak  menyebabkan perbedaan 1 Syawal,\" katanya. Kemenag Provinsi juga telah mempersiapkan penyelenggaraan salat Ied dengan para pejabat di Provinsi Bengkulu di Masjid Baitul Izzah. \"Biasanya   Pak Kakanwil akan mendampingi Gubernur Bengkulu,\" tuturnya. Petugas imam saat salat Ied di Baitul Izzah direncanakan dipimpin Drs H Mawardi Lubis  MA  dari IAIN Bengkulu dan sebagai khatib Drs H Rusli M Daud.

Muhammadiyah 8 Agustus Pimpinan Cabang Muhammadiyah Curup Satu Syahrudin Nasution menegaskan penetapan 1 syawal bagi warga Muhammadiyah akan diperingati tanggal 8 Agustus 2013 mendatang. \"Sesuai dengan surat pimpinan pusat Muhammadiyah, kita akan berlebaran 8 Agustus, yang akan dilaksanakan oleh warga Muammadiyah di tiga titik dalam Curup,\" tegasnya. Salat Idul Fitri warga Muhammadiyah, akan dilaksanakan di Lapangan Setia Negara Curup, Kelurahan Dusun Curup dan Desa Talang Ulu. \"Namun jika pemerintah menetapkan tanggal yang sama 1 Syawal, kami tidak melarang warga Muhammadityah untuk salat bersama NU atau pemerintah. Kita berbeda saja soal khilafiah yang menjadi pendapat masing-masing sesuai metode yang diterapkan dalam penentuan tanggal puasa atau hari raya. Namun sejatinya kita sama-sama warga muslim yang wajib untuk tetap menjaga ukuwah,\" tegasnya. Diungkapkan Syahrudin, antara NU maupun Muhammadiyah sama-sama punya visi yang sama untuk menjaga ukuwah. \"Bahkan dalam hal membantu rumah sakit Muhammadiyah di Kota Bengkulu, yang besar memberikan sumbangan itu tokoh NU. Inilah contoh bagaimana semangat menjaga ukuwah tetap satu tujuan. Hanya saja soal perbedaan khilafiah sepanjang dunia ini ada masih akan tetap ada sampai kapanpun,\" ungkapnya. (999/247)

Tags :
Kategori :

Terkait