Penyerangan Brutal Dipicu Dendam

Jumat 02-08-2013,13:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Polres Bengkulu bergerak cepat mengusut aksi penyerangan brutal dua pedagang santan Defriko dan Novel di Pasar Barukoto II Kota Bengkulu. Satu orang warga bernisial Ed telah ditetapkan sebagai tersangka penyerangan dan ditahan. \"Saat ini Ed yang sudah kita amankan dan sudah kita tetapkan jadi tersangka,\" terang Kapolres Bengkulu AKBP Iksantiyo Bagus Pramono, kemarin. Penetapan Ed menjadi tersangka setelah tim penyidik dari Polres Bengkulu langsung melakukan pemeriksaan dengan mengumpulkan alat bukti dan keterangan dari beberapa saksi. Kepolisian juga tengah melacak pelaku lainnya.\"Semua pelaku akan kita usut. Tersangka lainnya saat kita kejar. Dalam waktu dekat ini akan segera tangkap,\" tandasnya. Kapolres juga menuturkan aksi penyerangan brutal tersebut dipicu dendam. Sebab, antara pelaku dan korban telah terjadi cekcok sebelum aksi penyerangan.\"Motifnya sementara ini kita simpulkan dendam,\" tuturnya. Situasi Pasar Barukoto, tegas Kapolres, sudah kondusif. Pedagang juga sudah berdagang seperti biasa. Pihaknya pun telah menempatkan 6 orang personel untuk memberikan rasa aman kepada pengunjung dan pedagang. \"Ke depannya kita akan membangun pos polisi dan satpol PP di Pasar Barukoto,\" ungkap kapolres Versi Warga Menurut Rahmat (44) warga Kelurahan Malabero mengungkapkan tragedi berdarah di Pasar Barukoto, Rabu lalu (31/7) bukan tanpa sebab. Pemicunya dari kesalahpahaman seorang perempuan pedagang santan dengan petugas parkir Pasar Barukoto, Selasa (30/7). Pedagang santan tersebut melemparkan uang parkir lantaran merasa kesal terus dipungut setiap keluar masuk area pasar. Aksi pelemparan duit tersebut membuat petugas parkir tersinggung seakan tak dihargai. Cekcok mulut terjadi. Ternyata pedagang santan itu menceritakan kejadian tersebut kepada anak buahnya berinisial En yang lantas menyatroni petugas parkir. Keributan yang berujung perkelahian pun terjadi. \"Sebenarnya masalah parkir tersebut bisa diselesaikan dengan baik-baik dengan cara dibicarakan apakah pedagang hanya sekali bayar atau bagaimana baiknya. Namun sebelum mengambil langkah tersebut kejadian itu terjadi,\" terang Rahmat. Selanjutnya Rahmat melanjutkan ceritanya, setelah antara En dan petugas parkir berkelahi tak berselang lama datang rombongan mencari petugas parkir dengan membawa senjata tajam. Kondisi ini membuat petugas parkir tersebut lari menuju permukiman warga Kelurahan Malabero. Kala itu ada yang sempat melerai kejadian tersebut tak luput dari amukan kawanan En. Konflik itu pun Selasa malam mereka telah didamaikan. \"Hanya saja, tidak diketahui persis damainya seperti apa,\" ucapnya Kenyataannya, terang Rahmat, Rabu pagi sekitar pukul 06.30 WIB sebelum tragedi di Pasar Barukotor, kelompok En kembali mencari petugas parkir dengan membawa senjata tajam hingga ke pemukiman warga Malabero. Informasi yang berkembang En merupakan pegawai dari Defriko di usaha santannya. En membawa rombongan kuli gerobak dari eks Pasar Subuh. Muncul pula informasi ke telinga warga jika Defriko mengatakan bisa mengerahkan orang lebih banyak dari saat itu. Informasi itu pun menyulut emosi warga setempat. Sejumlah warga pun mendatangi untuk menanyakan langsung informasi tersebut. Namun tutur Rahmat lagi, saat warga mendatanganinya Defriko dan kakaknya Novel sudah mempersenjatai diri dengan senjata tajam. Aksi bentrokan pun tak mampu terhindarkan. \"Kita hanya ingin meluruskan fakta yang sebenarnya. Kami tidak ingin kampung kami tidak aman terlebih lagi pemberitaan yang ada seperti memojokkan warga Malabero,\" ujar Rahmat. Minta Ditindak Di sisi lain salah satu keluarga korban, Buyung meminta aparat kepolisian bertindak cepat menangkap para pelaku. Jika dibiarkan saja masalah ini akan semakin panjang dan rumit dan keluarga korban akan tidak akan merasa aman. \"Kalau tidak segera diselsaikan, dan para pelaku masih berkeliaran tentu saja keamanan kami akan sangat terancam,\" ujar Buyung Buyung juga sangat mengapresiasi kinerja polisi yang telah menetapkan Ed sebagai tersangka. Sementara itu korban Defriko (28) yang sempat kritis di RS Bhayangkara kondisinya sudah membaik. Dari hasil pemeriksaan medis korban mendapat 11 luka bacokan dan sayatan benda tajam. Yaitu 4 di kepala korban, 3 di dada, 2 di tangan. Begitu juga kakinya masing-masing kaki terkena bacokan. Sementara itu Novel (30) hanya terkena sabetan benda tajam di lengan sebelah kirinya.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait