SURABAYA - Maskapai penerbangan asing makin tertarik mengembangkan sayap di Indonesia. Industri penerbangan domestik yang tumbuh tinggi menjadi target market potensial maskapai asing.
Regional Vice President South East Asia Singapore Airlines Philip Goh mengatakan, pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia membuka peluang lebar bagi maskapai asing untuk masuk pasar. Sebab, tidak menutup kemungkinan bagi Singapore Airlines menerbangi rute selain yang sudah ada.
Seperti Bandung, saat ini rute Bandung-Singapura masih dilayani SilkAir yang merupakan anak perusahaan Singapore Airlines. \"Apabila ada kenaikan permintaan di rute tersebut, kami gembira bisa terbang ke sana,\" katanya saat peluncuran penerbangan Surabaya-Singapura di Juanda, Jumat (26/7).
Rute Surabaya-Singapura merupakan pengambilalihan salah satu rute dari dua rute yang dilayani Silk Air. Untuk rute tersebut, Singapore Airlines mengoperasikan Airbus A330 dengan kapasitas 285 tempat duduk. Pengambilalihan itu meningkatkan kapasitas gabungan Singapore Airlines dan SilkAir sebesar 48 persen.
Kebijakan mengambil alih rute tersebut berdasar keputusan pemerintah yang mengizinkan penambahan kapasitas untuk rute Surabaya-Singapura. \"Dulu kami pernah menerbangi rute yang sama. Tapi akhirnya menutup rute Surabaya-Singapura karena saat itu kapasitas tidak memungkinkan. Makanya diberikan pada Silk Air yang pesawatnya lebih kecil,\" ujar Glory Henriette, Singapore Airlines Public Relation Department.
Glory mengatakan, penggunaan pesawat berbadan besar dapat mendongkrak load factor, sehingga bisa lebih tinggi daripada yang pernah dilayani Silk Air. Saat ini Singapore Airlines melayani 56 kali penerbangan per minggu menuju Jakarta serta 21 kali per minggu menuju Denpasar. Keduanya merupakan destinasi terbanyak dibandingkan tujuan lain dalam jaringan maskapai itu. Dalam bulan yang sama, Singapore Airlines meluncurkan penerbangan kesembilan menuju Jakarta dan penerbangan keempat menuju Denpasar. (res/oki)