Calo Sertifikasi “Gentayangan”

Jumat 26-07-2013,18:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Menjelang Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi Guru 15 Agustus 2013 mendatang, sejumlah calo sertifikasi mulai bergendatayangan menawarkan diri dengan janji yang menggiurkan dapat meluluskan sejumlah guru bisa mendapatkan status sertifikasi secara lancar tanpa hambatan dengan imbalan sejumlah uang. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Syafewi, S.Pd melalui Ketua Satker Sertifikasi Hanafi, S.Pd kepada Bengkulu Ekspress di ruang kerjanya, kemarin membenarkan kondisi tersebut. \"Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, calon itu mulai mencari korbannya jelang pelaksanaan PLPG. Kami tegaskan itu hanya pekerjaan orang tidak benar, karena tidak ada yang bisa meloloskan peserta PLPG selain kemampuan guru itu sendiri, jadi jangan percaya ada orang yang mengatasnamakan dosen Universitas Bengkulu apalagi mengaku orang Dinas Pendidikan,\" tegas Hanafi. Di bagian lain, kuota PLPG tahun ini sebanyak 528 peserta, hanya saja hanya sebanyak 438 peserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti PLPG, sebanyak 90 peserta gagal karena belum mencukupi umur 50 tahun, belum memiliki ijazah strata satu (S-1) seperti lulusan Universitas Terbuka, 2 orang meninggal dunia, 1 orang pindah tugas ke kabupaten lain.  \"InsyaAlla besok (hari ini) berkas peserta PLPG akan segera diserahkan ke Universitas Bengkulu,\" tutur Hanafi. Sedangkan sisa peserta yang belum diikutkan dalam PLPG sertifikasi guru diantaranya 90 peserta akan diikutkan pada tahun 2014 berbarengan dengan peserta yang belum terpanggil ditambah yang tidak lulus di tahun 2012 lalu untuk diikutsertakan kembali. \"Tahun 2013 ini kita tidak ada tambahan kuota PLPG, dengan alasan karena sebanyak 528 kuota yang ada tidak terpenuhi,\" katanya. Selanjutnya, pagi peserat yang nanti dinyatakan lulus dalam proses seleksi sertifikasi, pada saat mengusulkan SK Dirjen harus sudah memenuhi syarat 24 jam mengajar dalam satu minggu. \"Harus punya cari sekolah dengan aplikasi pendataan dikdas (DAPODIK),\" tegas Hanafi. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait