BENGKULU, BE - Melihat status perkawinan di Bengkulu dinilai sangat mengkhawatirkan terhadap pembangunan keluarga. Pasalnya peristiwa kawin muda masih sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Provinsi Bengkulu menempati peringkat enam besar dalam peristiwa kawin usia muda. \"Kawin muda terjadi pada kelompok umur 10-14 tahun sebesar 6,3 persen, angka tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata Nasional yang hanya 4,8 persen,\" kata Kepala BKKBN Provinsi Dra Widati, kemarin kepada wartawan. Setelah Provinsi Bengkulu, terjadi peristiwa nikah dini yang jauh lebih tinggi terdapat di Provinsi Kalsel sebesar 9 persen, Jabar 7,5 persen, Kaltim dan Kalteng masing-masing sebesar 7 persen. Selain terjadinya pada kelompok umur 10-14 tahun, hasil Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 itu merilis usia kawin pertama di Provinsi Bengkulu, pada perempuan kelompok umur 15-19 mencapai 45,9 persen angka tersebut juga lebih tinggi dari Nasional yang sebesar 41,9 persen. \"Ideal usia kawin pertama 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun remaja laki-laki, dengan usia tersebut proses kesempuanaan kesehatan reproduksi remaja wanita telah mampu untuk melahirkan,\" katanya. Dikatakannya penyebab pernikahan dini atau perkawinan usia remaja akibat beberap faktor. Pernikahan dini disebabkan faktor ekonomi, pendidikan dan diri sendiri, pemahaman Kespro, budaya dan faktor lingkungan/orang tua. \"dampak yang akan terjadi terhadap pelaku pernikahan dini itu dapat terjadinya kematian ibu melahirkan akibat melemahnya ketahanan kesehatan reproduksi wanita,\" katanya. Dengan kondisi tersebut pemerintah Provinsi Bengkulu perlu mengambil kebijakan dalam mengatasi lajunya peristiwa nikah dini di daerah ini. \"Kebijakan publik dapat diambil dengan beberapa langka melalui pendekatan kesetaraan dan pemberdayaan,\" jelasnya. (100)
Bengkulu Enam Besar Kasus Kawin Muda
Rabu 17-07-2013,13:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :