RATU SAMBAN, BE- Dampak pemangkasan kuota tak hanya dirasakan jamaah haji yang terjadi di Bengkulu. Tapi juga berkurangnya jumlah kelompok terbang atau dikenal kloter.
Sebelumnya, dari kuota Provinsi Bengkulu sebanyak 1.614 jemaah, Bengkulu mendapatkanan kloter sebanyak 5,5 kloter. Tahun ini dengan pengurangan kuota 20 persen, kloter Bengkulu menjadi berkurang satu menjadi 4,5 kloter. Setiap satu kloter akan diisi sebanyak 369 jemaah dan 5 petugas haji. \"Karena jumlahnya tidak utuh, maka akan ada 185 jemaah Provinsi Bengkulu yang diberangkatkan nantinya digabung dengan kloter provinsi lain, seperti jemaah provinsi Jambi atau Sumatera Barat,\" ujar Kepala Kemenag Bengkulu H Suardi Abbas SH MH melalui Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Drs Zahdi Taher MHi.
Penentuan kloter akan ditetapkan bersama Kanwil Kemenag Sumbar, dari 16 jumlah kloter yang akan diberangkatkan. \"Untuk mendapatkan nomor kloter akan diundi sehingga dari belasan itu akan diketahui Bengkulu mendapatkan nomor berapa saja. Harapannya kita diberangkatkan lebih awal kembali seperti tahun lalu pada kloter 5,\" ujarnya.
Sementara itu, dijadwalkan pemberangkatan haji akan dilaksanakan
mulai 10 September mendatang. Sebelum pemberangkatan biasanya Kanwil Kemenag akan diundang ke pusat untuk melakukan qur\'ah.
Datangi Kemenag
Pengumuman jumlah CJH yang batal berangkat tak sedikit menganggu psikis jemaah. Tak sedikit pula yang sakit akibat batal berangkat. Seperti yang diungkapkan Yuni Mardiana SPd warga Jalan Meranti No 30 Rt 13 Rw 4 Kota Bengkulu. Ia mengaku setelah melihat pengumuman itu kerabatnya ada yang sakit. Sekalipun tak dirawat namun menimbulkan kekecewaan yang mendalam. Ia sendiri mengaku kaget dengan penundaan itu. Seyogyanya ia berangkat bersama suaminya namun terkena pemangkasan.\" Ini belum rejeki saya berangkat ke Makkah,\" tuturnya dengan suara serak.
Hal yang sama diungkapkan Sarwono (63) warga Lingkar Timur ini mengaku pasrah dan tidak merasa kecewa. \"Pemberangkatan inikan sudah ketentuan. Pasrah sajalah ini juga suatu ibadah. Belum berangkat sama dengan belum ada panggilan ke sana,\" tuturnya.
Ia sendiri salah satu jemaah yang mendatangi Kementerian Agama Kota Bengkulu, kedatanganya itu untuk memastikan daftar pemberangkatan tahun depan sekaligus menanyakan prosesi suntik menegitis. \"Apakah yang ditunda disuntik menegitis atau tidak,\" ujarnya.
Disisi lain kebahagiaan terlihat dari wajah Djamil Yasak warga Lempuing. Awalnya ia masuk dalam data jemaah yang tertunda. Namun karena ada 13 jemaah yang tidak melakukan pelunasan keberuntungan berada di pihaknya. Nomor porsinyapun naik hingga ia dinyatakan berangkat haji tahun ini bersama istrinya. Kebahagiaan juga dirasakan mantan Direktur Perusahaan Daerah Ratu Agung Niaga (PD RAN) Bengkulu, Ir Purnomo. Bersama istri Dra Ratna Megawati, beserta dua anaknya Ahmad Ramdani Anggriawan dan Anggta Cheasianingsih bisa berangkat tahun ini. \"Alhamdulillah kami sekeluarga masuk dalam kuota yang diberangkatkan, \" imbuhnya.(247)