TELUK SEGARA, BE - Dua sample jajanan bukoan atau takjil, dinyatakan positif mengandung bahan berbahaya jenis formalin. Sample takjil itu ditemukan oleh Tim Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu bersama dengan Dinas Kesehatan, pada Senin (15/7) sore, saat melakukan pemeriksaan takjil. Pantauan BE di lokasi, tim ini mengunjungi penjualan makanan yang ada di kegiatan pasar kaget di dua tempat yakni Pasar Kaget di Kelurahan Padang Harapan depan kantor DPRD provinsi dan Pasar Kaget di kawasan Kampung Cina Pasar Barukoto Bengkulu.
Di tempat itu mereka membeli sampel makanan, seperti mie, es, pempek, agar-agar, dan sejenisnya. Setelah dibeli, makanan-makanan itu langsung diperiksa dalam mobil laboratorium keliling yang mereka bawa dalam kunjungan itu.
Petugas laboratorium dengan cekatan langsung melakukan pemeriksaan dengan kurun waktu sekitar 10 menit, sampel makanan itu diperiksa dan hasilnya ada yang positif mengandung bahan berbahaya. Terlihat dua sample dalam bejana saat diberi cairan, terlihat perubahan warna dari warna putih keruh menjadi unggu dan unggu pekat.
\"Dari 74 sampling yang kita lakukan, dua diantaranya positif mengandung formalin,\" kata Kepala BPOM Bengkulu, Drs Zulkifli Apt, yang diamini tim lainya.
Makanan takjil yang mengandung formalin itu bersumber dari mie rujak tahu dan empek-empek. \'\'Dari investigasi yang kita lakukan, mie diprediksi dari mie kiloan yang dijual bebas di pasaran. Belum diketahui darimana sumber pasokan mie tersebut hanya saja BPOM bersama tim lainya akan memburu distributor itu,\'\' kata Zulkifli.
Sedangkan bahan formalin yang ditemukan dalam empek-empek diakui dipasok dari Palembang, makanan khas Palembang itu dibeli dalam bentuk kemasan, kemudian divakum dan setiap satu bulan sekali dipasok ke Bengkulu.
\"Meski sudah positif formalin, BPOM akan terus melakukan pendekatan,\" terangnya.
Masih dikatakan Zukifli, dengan adanya temuan itu, BPOM akan semakin gencar melakukan kegiatan pemeriksaan takjil ini. Kegiatan tahunan itu dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi para pembeli makanan dan minuman.
Dibeberkanya, penjual makanan dan minuman ini merupakan penjual dadakan dan tidak menyertakan izin dari BPOM maupun pemeriksaan. Zulkifli menegaskan, tak akan berhenti di sana, kegiatan serupa juga akan dilakukan BPOM di berbagai tempat ramai penjualan makanan dan minuman takjil.
\'\'Makanya BPOM yang aktif turun ke lapangan, dan melakukan penyisiran diseluruh pasar kaget di Kota Bengkulu. Dari temuan itu, Pedagang yang menjual makanan tak sehat tidak akan disanksi melainkan hanya akan diberi pembinaan semata,\'\' tandas Zulkifli.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, drg. Edriwan Mansyur akan membawa temuan BPOM tersebut dalam tim Ramadhan yang dibentuk oleh walikota, pemeriksaan jajanan ini sendiri masuk dalam titik pengawasan, apakah akan ditindak atau hanya diberikan pembinaan semata.
\"Temuan akan kita sampaikan dalam tim ramadhan, yang terdiri Polres, Kodim, Satpol PP dan lain-lain untuk melakukan penindakan atau sebaliknya,\" terangnya.
Dinkes akan meminta data dan nama-nama pedagang yang menjual produk makananya mengandung formalin itu, dan akan melakukan penelusuran. \"Kalau produk itu ditemukan dan dibuat di Bengkulu maka mereka akan kita lakukan pembinaan,\" tukasnya. (247)