BENGKULU, BE - Upaya Pemerintah Kota untuk melakukan revitalisasi di Pasar Minggu disambut baik pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Seperti dikemukakan Budi Firmansyah, seorang pedagang kain. Revitalisasi itu dapat membuat pasar tradisional pertama di Kota Bengkulu ini dapat hidup kembali.
\"Sekarang pasar ini nyaris seperti pasar mati. Pembeli sekarang lebih memilih berbelanja ditempat lain. Padahal sejarah pasar ini panjang. Kalau mau direvitalisasi, bagus sekali. Kami kira itu langkah yang baik,\" katanya saat dijumpai di tokonya, kemarin.
Menurut Budi, pembiaran terbengkalainya Pasar Minggu, merupakan bentuk kemubaziran. Pasalnya, bangunan dan tanah yang ada di pasar tersebut mempunyai nilai tinggi. \"Ini dulu dibangun dengan dana miliaran. Kalau disia-siakan kan mubazir. Kalau bisa dihidupkan kembali, kami yakin banyak manfaat yang bisa dihasilkan dari pasar ini,\" tukasnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Minggu Bengkulu Roni Bambang SSos membeberkan, usia rata-rata bangunan yang ada di Pasar Minggu telah berusia 15 tahun. Karenanya ia menilai memang sudah selayaknya ada pemugaran atau revitalisasi. \"Auning yang ada di Pasar Minggu ini rata-rata mayoritas sudah berumur 15 tahun lebih. Jadi menurut saya perlu dipugar dan diganti dengan bangunan permanen agar tertata dengan baik,\" sampainya.
Mengenai adanya bangunan ilegal dipasar tersebut, Roni tak menampik. Namun auning ilegal tersebut hanya satu. \"Yang tidak lengkap administrasinya cuma satu auning. Dan auning lain yang berada di Pasar Minggu lengkap semua perizinannya. Pengembangnya sudah kami tegur tapi tidak diindahkan. Bila dikemudian hari dibongkar itu bukan tanggung jawab kita. Karena kita sudah sampaikan dari dulu untuk tidak membangunnya jadi enam,\" paparnya. (009)