Sekolah Swasta Terancam Mati

Kamis 11-07-2013,13:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - SEbanyak 45 Sekolah Swasta di Kota Bengkulu terancam mati suri. Bagaimana tidak, Sekolah swasta yang terdiri dari 10 SMP, 15 SMA dan 20 SMK di Kota Bengkulu ini, hingga saat ini tak kebagian calon siswa. Dari 5.474 lulusan SMP sebanyak 4.787 diantaranya sudah tersedot ke sekolah negeri.  Hanya tersisa 687 orang siswa lagi yang bisa diperebutkan sekolah swasta. Jumlah calon siswa yang tersisa ini tidak sebanding dengan kuota siswa baru yang dibutuhkan sekolah swasta sebanyak 3.000 siswa. \"Tahun ini, jumlah pendaftar jauh merosot bahkan ada calon siswa yang menarik berkas pendaftarannya dengan alasan pindah keluar kota Bengkulu,\" ungkap Lukman, Ketua PPDB SMA Muhamdiyah 4 pada BE kemarin. Seperti yang terjadi di SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu. Dari 8 kelas yang tersedia, hingga kemarin (10/7) hari perakhir pendaftaran terdaftar 275 orang calon siswa, tapi yang telah melakukan daftar ulang hanya sebanyak 35 orang siswa. Tak jauh berbeda masa PPDB di SMA Muhammadiyah 1, disekolah ini tercatat hanya 193 orang yang melakukan pendaftaran sedangkan kouta yang tersedia sebanyak 210 orang untuk 7 kelas.  \"Faktanya dari jumlah lulusan sebagian besar sudah tersedot ke sekolah negeri. Sisanya hanya 687 orang yang diperebutkan 35 SMA dan SMK swasta. Logikanya, akan ada sekolah yang tidak kebagian siswa,\" terang Pirwan Dahiwi Spd. Dia juga menjelaskan, kekurangan siswa ini disebabkan karena hampir sebagian besar sekolah negeri melakukan penambahan kouta sekolah sebanyak 1 rombel. Akibatnya, hampir seluruh lulusan SD dan SMP terjaring PPDB sekolah negeri. \"Ini akibat pemerintah dalam membuat kouta tidak memikirkan jumlah lulusan. Dispendik mengatur kouta tanpa perhitunga. Sehingga sekolah swasta tidak diuntungkan. Setiap tahun sekolah swasta mengalami polemik ini dan terkesan mau dimatikan,\" tegas Pirwan yang juga selaku Bendahara Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Bengkulu. Sekolah nyaris tak mendapatkan siswa juga terjadi di SMA Pelita Kasih. Dihubungi BE, Kepala SMA Pelita Kasih, Bambang mengakui hingga saat ini jumlah calon siswa yang terdaftar hanya 21 orang. Sedangkan kuota sebanyak 64 orang untuk 2 kelas.  \"Rencana pendaftaran siswa baru kita buka sampai tanggal 15 Juli. Karena dari kuota yang tersedia dikurangi jumlah calon siswa masih sangat kurang, tahun ini jauh merosot,\" terangnya. Kendati tak kebagian siswa, namun Bambang mengaku tetap berkomitmen menjalankan kegiatan belajar mengajar disekolahnya itu. Terkait hal tersebut, BMPS kota Bengkulu Sutampri Spd mengatakan sudah melakukan pertemuan dengan Kadispendik Kota Bengkulu membahas kekurangan siswa itu. Karena akibat dari kekurangan ini bisaberdampak tak ada lagi sekolah swasta di Kota Bengkulu. \"Dari pertemuan itu, Kadispendik Kota sudah berjanji tidak melakukan penambahan jumlah siswa disekolah negeri. Komitmen inilah yang kita pegang dan kita akan melakukan pengawasan,\" jelasnya. Kendati demikian, Sutampri berharap agar pada kepemimpinan Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan SE lebih memperhatikan sekolah swasta. Karena apabila kejadian ini masih tetap berlangsung ditahun depan, akan ada sekolah yang gulung tikar, seperti SMA AASB yang sejak 2 tahun terakhir sudah tidak lagi beroperasi. (128)

Tags :
Kategori :

Terkait