Diantaranya masih terbatasnya dokumentasi untuk merakit teknologi budidaya pasca panen, masih banyaknya serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan hasil panen jeruk gerga dari segi penampilan kulit buah menjadi tidak mulus atau tidak bagus.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong Ir Rudi Pancawarman mengatakan, saat ini kondisi kulit luar buah jeruk gerga tersebut tidak mulus akibat berbagai kendala.
Untuk itu, saat ini pihaknya sedang mencari solusi bagaimana hasil buah jeruk gerga yang merupakan komoditas unggulan Lebong bisa lebih menarik seperti buah-buah impor yang sering beredar di Indonesia.
\"Selain itu, kendala lainnya yakni biaya, pupuk dan pestisida yang masih cukup tinggi. Untuk penampilan buah yang dijual kurang segar karena diduga karena umur panen yang kurang tepat,\" jelas Rudi.
Untuk itu, guna menanggulangi berbagai kendala tersebut, pihaknya masih akan melakukan pendalaman pengkajian untuk melakukan pengembangan potensi jeruk gerga yang merupakan komoditas unggulan Kabupaten Lebong ini.
\"Ini akan terus kita lakukan dalam beberapa tahun kedepan. Selain pengembangan, kajian bertujuan untuk peningkatan produktivitas serta kualitas buah. Sehingga hasilnya semakin tahun semakin optimal dan bagus,\" pungkas Rudi.(777)