BLSM Diwarnai Protes

Kamis 27-06-2013,15:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Penerima Pakai Perhiasan Emas BENGKULU, BE - Dihari pertama penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kota Bengkulu, diwarnai protes. Beberapa warga Kelurahan Kebun Beler yang didominasi ibu-ibu ini protes karena mereka merasa layak untuk mendapatkan BLSM tersebut, namun tidak mendapatkannya. Dan untuk memastikan hal tersebut mereka mendatangi kantor lurah Kebun Beler untuk memastikan masalah tersebut. “Saya setiap bulan mendapat Raskin, namun BLSM saya tidak dapat,” ungkap Khairani salah seorang warga. Kekesalan warga dijuga ditambah karena mereka mengetahui ada beberapa warga yang mereka anggap tidak layak, justru mendapat bantuan pemerintah tersebut. Mereka dianggap warga tidak layak mendapatkan BLSM karena diantaranya ada warga yang memiliki usaha mebel dan kos-kosan. “Masa orang yang mempunyai mebel dan rumah bedengan dapat, sedangkan saya yang suami saya tukang rujak keliling tidak dapat,” tambah Khairani. Dan sesampainya di kantor lurah Kebun Beler para warga ini disambut langsung oleh Lurah Kebun Beler, Watima SSos. Dalam penjelasannya Watima mengatakan dalam pendataan masyarakat yang mendapatkan BLSM ini tidak ada campur tangan lurah ataupun RT, melainkan data dari pusat langsung. “Kita hanya menerima data dari pusat dan kita hanya menjalankan sesuai data yang diberikan oleh pemerintah pusat,” ungkap Watima. Terkait informasi bahwa mereka yang mendapatkan BLSM adalah mereka yang memdapatkan Raskin, Watima membenarkan. Dan mereka yang mendapatkan Raskin namun tidak mendapatkan BLSM, Watima juga membenarkan. Karena menurutnya saat ini ada beberapa kebijakan yang dilakukan pihak kelurahan dalam pembagian Raskin. Kebijakan yang selama ini ditetapkan adalah pemerataan Raskin. Ia mencontohkan jika di salah satu RT mendapatkan jatah 10 Raskin, namun yang layak mendapat Raskin 15 orang, sehingga jatah tersebut harus dibagikan..“Kemungkinan mereka yang mendapat Raskin namun tidak mendapat BLSM adalah mereka yang mendapat pemerataan ini,” ungkap Watima. Namun sebelum pembagian BLSM ini beberapa bulan yang lalu pihak kelurahan telah mengirimkan data terbaru penerima Raskin, namun mereka belum mengetahui apakah data tersebut sudah diterima atau belum. Dan terkait dengan data yang ada saat ini, pihak kelurahan belum bisa memastikan apakah bisa diubah atau tidak. Karena instruksi yang ada data bisa diubah jika yang mendapatkan BLSM telah meninggal dunia atau yang seorang pensiunan. “Jika ada yang telah meninggal atau ia seorang pensiunan, maka RT mempunyai kebijakan untuk mencarikan penggantinya,” jelas Watima. Dan terkait banyaknya laporan masyarakat ini pihaknya belum bisa berbuat banyak, dan menunggu instruksi dari pusat. Setelah mendapatkan penjelasan dari lurahnya, para warga yang mendatangi kelurahan Kebun Beler tersebut langsung meninggalkan kantor lurah dengan harapan kelurahan bisa memberikan solusi ke depannya. Gunakan Perhiasan Emas Sementara itu, pembagian pencairan BLSM kemarin sudah dimulai di Kantor Pos Cabang Bengkulu Tanah Patah. Hari pertama yang dilayani adalah warga Kecamatan Ratu Agung dengan 8 kelurahan atau sedikitnya 1.881 Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Untuk memudahkan pencairan BLSM, tim dibagi dalam dua tempat dan dua pelayanan pendataan dan pencairan. Proses pencairan tak lama, warga cukup datang membawa persyaratan seperti Kartu Keluarga dan KTP, untuk dicocokkan dalam KPS. Jika cocok, maka KPS diserahkan, selanjutnya menandatangani pengambilan KPS dan kemudian warga dilayani pada loket pencairan. Pantauan BE di Kantor Pos kemarin, para penerima BLSM yang didominasi ibu-ibu itu datang sebagian sebagian besar menggunakan motor. Yang mencolok, diantara ibu-ibu itu, ada yang berpakaian rapi dan menggunakan sejumlah perhiasan berupa kalung dan gelang emas. Saat ditanya soal perhiasannya yang banyak tapi menerima BLSM, ibu-ibu yang sudah menerima dana Rp 300 ribu itu, langsung kompak dan bergegas pergi. Ermawati, salah seorang warga RT 7 Kebun Beler yang kedapatan menggunakan sejumlah perhiasan mewah ini, saat diwawancarai wartawan mengaku kalau dirinya tidak lagi menerima beras miskin karena tidak lagi diusulkan Ketua Rukun Tetangga yang baru. Namun ia mengaku dari keluarga yang tidak mampu yang bekerja sebagai buruh cuci. Sedangkan suaminya pekerja bangunan. Sementara sejumlah ibu-ibu yang menggunakan perhiasan lainnya, tampak menutupi dan menghindar setelah didekati wartawan. KPS Didistribusikan. Sementara itu, Wakil Kepala Cabang PT Pos Bengkulu, Sutiarto menuturkan, mulai kemarin sore Kartu Perlindungan Sosial (KPS) untuk daerah kabupaten sudah didistribusikan. Diharapkan hari ini sudah ada pencairan BLSM di masing-masing kantor pos yang mendapatkan rekomendasi. (251/247)

Tags :
Kategori :

Terkait