BENGKULU, BE - Pasca ditetapkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Sabtu malam lalu, berdampak dengan kenaikan harga barang lainnya yang ada di Kota Bengkulu, terutama harga Sembako. Meski kenaikan harga belum terlalu tinggi, tetapi sejumlah penjual mulai mengeluh karena besar kemungkinan nilai barang kembali merangkak naik, mengingat tidak lama lagi memasuki bulan Ramadhan. Mida Usni (31), pedagang barang kelontong di Pasar Minggu, Jalan KZ Abidin II mengaku, kenaikan barang terjadi secara keseluruhan. Minyak sayur, kecap, tepung beras, mie, serta beberapa barang kebutuhan masyarakat lainnya, mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu sekitar Rp 500 per jenis barang. Dia berharap, ada tindakan dari pemerintah agar harga barang tidak naik terlalu tinggi, mengingat daya beli masyarakat yang belum meningkat. Sehingga semakin mempersulit ekonomi masyarakat sekarang, karena pendapatan dan pengeluaran yang tidak seimbang. \"Gara-gara BBM naik, terjadi kenaikan harga barang secara menyeluruh. Naiknya cukup tinggi, bahkan untuk kami juga tinggi. Kami bingung, mau jualan gimana dengan harga yang baru sekarang. Tidak dinaikkan, rugi. Kalau naik, kasihan pembeli karena daya beli yang masih belum kuat. Ini belum nanti pas masuk bulan puasa. Harga pasti naik lagi,\" keluh Mida kepada BE, kemarin. Hal senada diungkapkan pemilik toko beras UD Sumber Kenyang, Azhar (48) kepada BE kemarin. Hanya saja kenaikan beras kata dia tidak terlalu tinggi, karena pihaknya hanya menyesuaikan dengan biaya angkut. Pasalnya harga solar yang ditetapkan pemerintah hanya naik Rp 1.000 dari harga sebelumnya. \"Kenaikan ada. Tetapi tidak telalu besar. Naiknya per kilo itu Rp 350, soalnya disesuaikan dengan ongkos kirim dan harga solar juga naik tidak terlalu besar. Mungkin nanti pas lebaran naik lagi, sekitar Rp 200. Sebab beras ini biasanya naiknya bertahap, tidak naik sekaligus,\" ucapnya. Sementara dari seluruh barang yang naik, harga telur ayam paling mencolok. Pemilik toko telur Tiopan (54) mengatakan, harga telur per butir naik Rp 100 dan kemungkinan besar akan naik lagi saat memasuki bulan puasa nanti. \"Kemarin itu harga telur 950 rupiah. Sekarang sudah seribu lima puluh. Naik seratus. Nanti puasa, naik lagi bisa sampai seratus lagi. Dari kemarin pembeli sudah banyak yang mengeluh, tapi mau gimana lagi. Soalnya kadang kenaikan harga ini tidak hanya karena BBM, tetapi juga tukang antarnya. Mereka kadang libur, sehingga pasokan berhenti. Selain itu kadang juga karena dampak pembeli yang memborong, takut telur habis. Makanya jadi naik, seperti cabe kalau untuk telur,\" terangnya. Disperindag Kontrol Harga Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, Provinsi Bengkulu Drs Rudi Perdana menyampaikan tengah memantau perkembangan harga-harga. Jika terjadi lonjakan, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di luar ambang kenaikan harga melalui Sidak pasar. \"Memang terjadi kenaikan, tapi jangan sampai kenaikan tidak wajar,\" katanya. Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk memantau harga Sembako di pasaran. Jika terjadi kenaikan yang tidak wajar, pihaknya akan menggelar operasi pasar. \"Disperindag akan membentuk tim yang terjun ke pasar jelang bulan suci Ramadhan, namun sebelum bulan suci, Disperindag akan terus memantau harga-harga di pasar,\" katanya. Pihaknya juga akan mengecek kondisi barang yang beredar, untuk menghindari barang kadaluarsa yang masih diperjual belikan. \"Kita akan turun juga memantau barang-barang yang beredar, apa masih layak atau tidak,\" katanya. (cw6)
Semua Harga Merangkak Naik
Senin 24-06-2013,12:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :