Awasi Penyaluran Raskin

Sabtu 08-06-2013,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Pengawasan penyaluran beras untuk warga miskin (Raskin) di Provinsi Bengkulu terus berjalan.  Setiap bulan Raskin didistribusikan ke 10 kabupaten dan kota. \"Permasalahan yang paling teknis ada di kabupaten dan kota, bagi pemerintah Provinsi Bengkulu pendistribusian Raskin berjalan aman dan lancar,\" ujar Karo Kesra Setda Pemprov H Kurniadi Sahab, kemarin. Dia mengatakan, gubernur sangat menyesalkan adanya kepala desa menjual Raskin. Seperti Kepala Desa Ulu Palik Bengkulu Utara dan di Kabupaten Seluma, akhirnya juga diproses polisi.  \"Dalam pengawasan ini langkah kita cuma bisa sebatas kabupaten,\" jelasnya. Sementara itu Humas Divisi Regional Bulog Bengkulu, Hariswan mengatakan untuk penyaluran Raskin berjalan lancar dan tidak ada tunggakan pembayaran beras bagi  warga miskin di Bengkulu, karena rumah tangga sasaran membayar secara kontan. \"Kami tidak mau mengambil risiko menyalurkan Raskin tanpa dibayar kontan oleh keluarga dari rumah tangga sasaran (RTS),\" kata Heriswan. Ia menjelaskan, pada 2013 Raskin disalurkan setiap bulan rata-rata sekitar 182.361 ton untuk 121.574 RTS, sehingga saat ini sudah tersalur sebanyak 1.500  ton. Sedangkan untuk daerah penerima yang belum memiliki uang kontan, Raskin tidak akan disalurkan terlebih dulu. Penyaluran raskin periode Januari-Maret 2013 disalurkan pada April 2013. Setiap keluarga RTS akan menerima 45 hingga 60 kilogram Raskin. Apabila harganya Rp 1.600 per kilogram, maka mereka menyediakan uang sebesar Rp 96 ribu. Sembilan kabupaten/kota di Bengkulu hingga saat ini rata-rata sudah mengambil Raskin. \"Meskipun, belum seluruhnya, karena tergantung kesiapan administrasi dan uang tebus raskin,\" jelasnya. Sementara itu stok beras di gudang Bulog Bengkulu sekitar 5.600 ton, dan akan ditambah dari hasil pembelian beras lokal yang ditargetkan pada April sebanyak  200 ton. Apabila pembelian beras lokal di Bengkulu lancar, maka Bulog tidak akan memasok beras dari Pulau Jawa, yaitu dari Jawa Timur. \"Namun, apabila target pembelian setiap bulan tidak tercapai, maka tetap memasok beras dari luar daerah,\" ujarnya.(100)

Tags :
Kategori :

Terkait