Semua harta benda kedua korban, keluarga wasnah (44) dan Jayusman (30) hangus terbakar, yang tertinggal hanyalah baju dibadan. Saat Bengkulu Ekspress meyambangi lokasi kebakaran kemarin, korban tampak masih berkumpul di bawah tenda bantuan dari Dinas Sosial, beralaskan dua tikar dari tetangga mereka. Disana juga mereka tinggal dan tidur pada malam hari. \"Beginilah, Dik, nasib kami.Tidak ada lagi yang tersisanya sendal pun tak ada, hanya baju di badan,\" ungkap Eli Marni, Istri Wasnah sembari mempersilahkan BE duduk bersama mereka. Wasna menceritakan saat kebakaran terjadi, ia sedang berada di kawasan Suprapto. Karena mendapat panggilan memperbaiki peralatan elektronik milik warga disana. Karena memang selama ini pekerjaannya sebagai tukang service keliling. Karena lokasinya dekat, menuju Suprapto itu korban memilih berjalan kaki saja. Motor kesayayangannya ia tinggalkan di rumah saja. Namun betapa terkejutnya korban, saat mendapat telepon dari tetangganya, mengabarkan bedengan yang ia huni selama ini terbakar. Bukan hanya Wasnah yang tak berada di rumah, istrinya juga sedang pergi mencuci dan mensetrika baju tetangganya. Pekerjaan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Alhasil tak ada satupun barang berharga milik mereka bisa diselamatkan, termasuk motor korban. \"Motor ini lah yang selalu menemani saya berkeliling untuk menafkahi keluarga dan membiayai sekolah anak kami,\" ungkap Wasnah sambil membongkar reruntuhan bekas kebakaran yang menutupi motornya yang terbakar. Selain motor, Uang tunai RP 10 juta milik korban, yang disimpan korban di bedengan itu ikut terbakar. Padahal uang tersebut rencananya mereka gunakan untuk modal usaha pembuatan kerupuk jengkol. Mengingat selain sebagai tukang service keliling, Wasnah juga sebagai penjual kerupuk jengkol keliling. Selain untuk modal usaha, uang tersebut juga untuk membayar biaya sekolah sang anak di SMKN 3 Kota. Uang sekolah anaknya itu sudah 6 bulan menunggak. Sementara itu korban lainnya, Jayusman menceritakan, saat kebakaran ia sedang bekerja disalah satu rumah makan di jalan Flamboyan. Bedengan yang terbakar itu baru ditempatinya seminggu. Beruntung istrinya yang hamil 4 bulan selamat. Meksipun menurut keterangan tetangga sempat pingsan. \"Cuman baju kolah dek yang tersisa, semuanya habis terbakar,\" unkap Jayusman. Pasca terjadinya kebakaran baru Dinas sosial yang baru memberikan bantuan berupa tenda serta perlengkapan masak dan sembako pada korban. Karena tidak ada tempat bermalam, Wasnah dan Jayusman harus tinggal dan tidur di tenda yang beralaskan tikar dan tidak berdinding. \"Ibu-ibu dan anak tidur didalam. Kami yang laki-laki tidur diluar. Karena tidak muat lagi,\" terang jayusman. Baik Jayusman maupun Wasnah sangat mengharapkan bantuan dari dermawan ataupun Pemerintah kota Bengkulu. Karena saat ini mereka kebingungan tak ada tempat tinggal lagi dan harta mereka sudah habis semuanya.(**)