Praktik Dokter Ludes, Rugi Miliaran Rupiah

Rabu 15-05-2013,12:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TELUK SEGARA, BE - Baru beberapa hari lalu gedung SMPN 14 Kota Bengkulu terbakar, kemarin (14/5) peristiwa serupa kembali terjadi. Kali ini melanda Apotek Labora yang berada di Jalan Ahyani RT 4 RW 4 Kelurahan Jitra Kecamatan Teluk Segara. Dua lantai dari total bangunan 4 lantai sebagai lokasi praktik dokter anak, THT (telinga hidung dan tenggorokan) dan gudang itu ludes.

Api berhasil cepat dipadamkan atas bantuan cepat dari hidran pemadam kebakaran milik Bank Indonesia Bengkulu yang kantornya tepat berdepanan dengan Apotek Labora. Tidak ada korban jiwa lantaran saat kejadian lagi tidak ada aktivitas pengobatan di lantai tersebut. Namun diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Api diketahui muncul sekitar pukul 10.00 WIB dari salah satu ruangan di lantai 3. Namun kondisinya telah membesar. Diketahui bangunan tersebut terdiri dari lantai 1 sebagai tempat praktik dokter umum, lantai 2 apotik, lantai 3 tempat praktik dokter anak dan THT serta lantai 4 gudang penyimpanan. Saat kejadian hanya 2 lantai yang tengah ada aktivitas yaitu lantai 1 dan 2.

\"Tadi aku la teriak, kebakaran tapi tidak ada yang dengar. Warga sekitar sedang ramai. Sehingga dapat langsung menyiram api, dari alat Bank BI,\" ungkap Zaryati (42) warga sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Senada dengan Zaryati, May (32) karyawan Apotek Labora. Dirinya mengetahui kebakaran setelah mendengar suara kaca yang pecah dari lantai 3.

Ia dan beberapa rekan sesama karyawan langsung menuju keluar dan melihat api sudah membesar dan  keluar dari jendela sebelah kiri bangunan apotek tersebut. \"Saya tidak mendengar kalau ada yang teriak kebakaran, tadi ketahuannya saat saya mendengar suara kaca yang pecah dan jatuh. Ketika dilihat ternyata api sudah membesar,\" ceritnya.

Lebih lanjut, May mengungkapkan jika ketika kebakaran berlansung, sang pemilik dr Herman Mintra, dan 3 orang karyawannya, Desi, Resti dan Maya tengah berada didalam bangunan. Namun hanya menghuni lantai satu dan dua saja.

Dengan cepat lantai 3 yang memang dalam keadaan tidak ada aktivitas itu dilahap api. Peralatan praktik dokter THT dan dokter anak ludes. Kemudian menjalan hingga ke lantai 4. \"Di atas ruang praktek THT dan anak, satu ruangan lagi gudang,\" ungkapnya.

Dari pantauan BE, sebelum mobil PBK datang untuk memadamkan api, puluhan warga dan beberapa karyawan Bank BI bahu membahu untuk memadamkan api dengan hydran milik Bank Indornesia Bengkulu. Namun api belum juga padam. Sekitar 20 menit kemudian 12 unit mobil PBK tiba dilokasi, dan langsung melakukan penyemprotan dari berbagai penjuru. Setelah sekitar 30 menit bertarung dengan api, si jago merah berhasil dijinakkan.

Proses penyemprotan api tersebut sempat terhambat, karena peralatan PBK Kota Bengkulu sudah tua sehingga beberapa kali selang untuk mengalirkan air dari tank mobil PBK lepas saat menyemprotkan air. Ini membuat penyemprotan dihentikan berulang-ulang lantaran membenahi selang terlebih dahulu.

Kapolsek Teluk Segara Kompol Hari Irawan SH turun melakukan olah TKP dan dibantu tim identifikasi Polres Bengkulu. Belum diketahui penyebab kebarkaran tersebut. Namun dugaan sementara korsleting listrik di lantai 3 mengingat rata-rata peralatan dokter praktik di lantai 3 tersebut hampir semuanya mengunakan tenaga listrik.

Paska kejadian Apotek Labora yang menjadi tempat praktik 4 dokter itu seperti dokter THT, gigi, anak dan penyakit dalam ini langsung ditutup. Belum diketahui kapan akan dibuka kembali. \"Masih tutup, kita belum tahu kapan akan buka. Tadi pagi habis kebakaran,\" jelas seorang penjaga apotek Labora yang tidak mau dituliskan namanya, saat menjawab pertanyaan warga yang mau berobat.(cw4)

Tags :
Kategori :

Terkait