Percaya atau tidak, dulunya DMHB hanya hamparan rawa yang tidak terawat. Kemudikan untuk pertama kalinya tahun 1956 hamparan rawa tersebut dibangun berupa dam kecil dengan menelan dana Rp 75 ribu, kemudikan dilanjutkan kembali pembangunannya pada tahun 1962. Ide pembangunan muncul dari Korem Garuda Emas, yang ditujukan untuk lokasi kegiatan orang-orang G 30 S PKI golongan ringan agar mudah terkontrol.
Dana pembangunan berasal dari Panglima Garuda Emas Harun Sohar dan Gubenur Sumatera Selatan Ahmad Bastari, yang saat itu wilayah Rejang Lebong itu wilayah Sumatera Selatan.
\"Karena itu danau tersebut diberi nama Danau Mas Harun Bastari, yag artinya danau yang dibangun oleh Korem Garuda Emas atas peran Harun Sohar dan Gubernur Sumsel saat itu Ahmad Bastari,\" kata pengelola DMHB Budi Prayitno.
Kemudikan, aset wisata alam DMHB secara resmi diserahkan ke pengelolaannya kepada Pemkab Rejang Lebong secara resmi pada tahun 1982 sebagai salah satu aset pemerintah daerah. \"Luas arel DMHB ini sekitar 1 kilometer persegi, dulunya milik TNI AD,\" terang Budi Prayitno. (**)