BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) menuju Provinsi Bengkulu menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menyampaikan bahwa secara kumulatif periode Januari - Oktober 2025, jumlah perjalanan wisnus mencapai 6,04 juta perjalanan.
Namun demikian, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut belum sepenuhnya berdampak pada tingkat hunian hotel.
"Berdasarkan laporan BPS, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang pada Oktober 2025 tercatat 45,98 persen. Angka ini turun 6,69 poin dibandingkan Oktober 2024 yang berada di angka 52,67 persen, meski mengalami kenaikan tipis 0,92 poin dibanding September 2025," kata Win
BACA JUGA:Ombudsman RI dan Pemprov Bengkulu Perkuat Sinergi Awasi Pelayanan Publik
BACA JUGA:Matangkan Bantuan ke Sumatera, Pemprov Bengkulu Siapkan Rp3 miliar dan Disalurkan Pekan Depan
Sementara itu, TPK hotel non bintang pada Oktober 2025 berada di level 16,01 persen, turun 4,24 poin dibandingkan Oktober tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan September 2025, hunian hotel non bintang juga mengalami penurunan sebesar 0,85 poin.
Dari sisi lama menginap, Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLMT) hotel bintang pada Oktober 2025 tercatat 1,24 malam.
"Angka ini turun 0,11 poin dibandingkan Oktober 2024, namun naik 0,04 poin dibanding September 2025. Untuk hotel non bintang, RLMT berada pada angka 1,11 malam, turun 0,05 poin dibanding Oktober 2024 dan turun 0,01 poin dibandingkan September 2025," sambungnya
Lebih lanjut Win Rizal menjelaskan bahwa dinamika pergerakan wisatawan dan tingkat hunian hotel masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pola perjalanan akhir tahun hingga aktivitas ekonomi dan agenda pariwisata daerah.
Dengan capaian 6,04 juta perjalanan hingga Oktober 2025, Bengkulu dinilai memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Pergerakan wisnus cukup tinggi, tetapi belum sepenuhnya mengangkat tingkat penghunian kamar. Ke depan, diperlukan integrasi promosi dan peningkatan daya tarik wisata agar pengunjung betah lebih lama," pungkasnya.