Jaga Kearifan Lokal, GSMS Jadi Wadah Pelestarian Seni Budaya Seluma di Sekolah

Kamis 27-11-2025,14:29 WIB
Reporter : Jefri
Editor : Rajman Azhar

SELUMA, BENGKULUEKSPRESS.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Seluma terus berupaya melestarikan kesenian dan budaya daerah melalui program unggulan Gerakan Seni Masuk Sekolah (GSMS) yang gencar dilakukan di berbagai sekolah. Program multietnik ini, yang puncaknya ditandai dengan pagelaran seni, mendapat dukungan penuh dari kepala daerah.

Bupati Seluma, Teddy Rahman SE MM, menegaskan pentingnya GSMS sebagai wadah pelestarian kearifan lokal.

"GSMS ini bisa menjadi wadah untuk pelestarian seni dan budaya. Sehingga kearifan daerah ini bisa terus terjaga dan lestari," tegas Bupati Teddy Rahman.

Menurut Bupati, Gerakan Seni Masuk Sekolah merupakan langkah tepat untuk mengenalkan seni dan budaya pada anak sejak usia dini. Dengan pengenalan yang dilakukan sejak dini, diharapkan seni dan budaya Seluma akan terus terjaga dan lestari.

"GSMS ini harus dilaksanakan di semua sekolah. Karena merupakan langkah tepat untuk pelestarian seni dan budaya yang ada di Kabupaten Seluma," sambungnya.

BACA JUGA:HGN ke-80: Transformasi Digital Pendidikan Harus Dimulai dari Guru, Harus Adaptif pada AI

BACA JUGA:Jaga Tradisi Budaya Lokal, Seluma Usulkan Tradisi Sekujang dan Tari Manjo-Manjo Jadi WBTb Nasional

Bupati Teddy juga menambahkan bahwa pementasan GSMS ke depannya akan dijadikan agenda rutin tahunan. Tujuannya adalah untuk mengapresiasi para seniman dan pelaku budaya serta menjadikan pementasan ini sebagai wadah pelestarian seni dan budaya daerah yang merupakan kearifan lokal.

"Insha allah pementasan GSMS kedepannya jadi agenda rutin tahunan. Untuk mengapresiasi para pelaku seni dan budaya kita Seluma," ucap Teddy.

Sementara itu, Pamong Budaya Dikbud Seluma, Delnaini, yang mewakili Kepala Dikbud Munarwan Saf'ui, menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 15 sekolah yang menjadi pilot project program GSMS.

Pada pentas seni multietnik, total terdapat 29 kelompok yang tampil, terdiri dari 15 sekolah pilot project dan 14 kelompok dari kecamatan yang ada di Kabupaten Seluma.

"Jadi ada 29 kelompok yang akan tampil di pentas seni multietnik ini. Dengan mementaskan beragam seni dan budaya juga kreasi yang merupakan adat dan budaya Seluma," sampainya.(**)

Kategori :