BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus menggenjot persiapan pembangunan Sekolah Rakyat Terpadu sebagai upaya memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Proyek besar yang ditopang oleh anggaran pemerintah pusat ini ditargetkan mulai dikerjakan pada Oktober 2025.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Swifanedi, mengungkapkan bahwa sekolah tersebut akan menampung hingga 1.000 siswa dari keluarga pra-sejahtera.
“Sekolah Rakyat Terpadu nantinya melayani pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA),” ujar Kepala Dinas Sosial, Swifanedi, Selasa (30/9/2025).
Sekolah Rakyat Terpadu akan berdiri di atas lahan seluas 7 hektare yang berlokasi di Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Lahan ini sudah disiapkan oleh Pemprov Bengkulu untuk mendukung realisasi program pendidikan inklusif tersebut.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Tindaklanjuti Larangan Thrifting, Disperindag Mulai Lakukan Pendataan
BACA JUGA:Walikota Bengkulu Apresiasi Kekompakan Warga Dusun Besar Gelar Pagelaran Seni di DDTS
Pembangunan sekolah ini mendapat sokongan dana sebesar Rp200 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana tersebut dialokasikan langsung oleh pemerintah pusat sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerataan pendidikan di daerah.
“Proses lelang proyek akan dimulai pada Oktober 2025. Setelah itu, pembangunan fisik ditargetkan rampung sebelum tahun ajaran baru 2026 dimulai,” jelas Swifanedi.
Swifanedi menambahkan, Sekolah Rakyat Terpadu bukan sekadar infrastruktur pendidikan, melainkan sarana untuk menekan angka putus sekolah di Bengkulu. Dengan konsep satu kawasan pendidikan, siswa bisa menempuh pendidikan dari SD hingga SMA tanpa harus berpindah lokasi.
Selain itu, sekolah ini direncanakan memiliki fasilitas lengkap, mulai dari ruang kelas modern, laboratorium, hingga asrama bagi siswa tertentu yang membutuhkan. Kehadiran fasilitas ini diharapkan mampu menunjang proses belajar sekaligus menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan nyaman.
“Sebanyak 1.000 siswa dari keluarga tidak mampu akan belajar di sekolah ini. Kami optimistis keberadaan Sekolah Rakyat Terpadu dapat menjadi contoh model pendidikan terpadu yang bisa diadopsi daerah lain,” kata Swifanedi.
Pemprov Bengkulu menilai pembangunan sekolah ini akan memberi dampak signifikan terhadap pengurangan kesenjangan akses pendidikan. Dengan adanya Sekolah Rakyat Terpadu, anak-anak dari keluarga kurang mampu di Bengkulu diharapkan memperoleh kesempatan belajar yang sama seperti siswa lainnya.
“Harapan kami, proyek ini tidak hanya menjawab kebutuhan pendidikan di Bengkulu, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah,” tutup Swifanedi.(**)