Tampilkan tokoh
Aksi kontra-radikslisme yang bisa dilakukan oleh aparatur pemerintah yang terkait dengan keamanan dan ketertiban di masyarakat ini harus bergerak cepat dan masif untuk mengisi ruang-ruang digital dengan konten yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan.
Tentu saja ini bukan hanya tugas pemerintah. Semua pihak harus menunjukkan kepeduliannya untuk ikut terlibat dalam ikhtiar pencegahan.
"Perebutan" ruang digital dari penguasaan kaum penganut paham radikal harus melibatkan tokoh yang memiliki pengaruh besar bagi penduduk asli media digital ini, yakni kaum milenial.
Para tokoh itu bisa berasal dari kalangan pemengaruh atau influencer, artis, atau kalangan muda terdidik dari kampus-kampus. Bisa juga tokoh itu berasal dari generasi muda yang pernah terlibat dalam aksi terorisme, kemudian mereka menyesali paham sesat dan menjerumuskan yang sempat mereka pilih itu.
Para mantan teroris itu bisa bercerita lebih detail mengenai jebakan-jebakan yang digunakan oleh penebar radikalisme dan terorisme untuk menggaet masyarakat lain, khususnya generasi muda, masuk dalam barisan gerakan itu.
Di luar mantan teroris, kriteria tokoh yang bisa dipilih untuk menggaungkan narasi-narasi hidup yang penuh toleran dan saling mengasihi itu bisa dari tokoh berskala nasional maupun daerah, termasuk kreator konten yang selama ini menggunakan bahasa daerah, sehingga segmennya lebih jelas.
BNPT, kepolisian, TNI, atau kementerian agama bisa menggandeng mereka untuk menyuarakan, sekaligus mengingatkan generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh dengan konten-konten di media sosial yang isinya mengajak pada sikap untuk melawan dan mengubah sistem bernegara.
Materi dari isu yang disajikan bisa murni semua berisi ajakan untuk mengedepankan sikap toleran atau bisa berupa sisipan dari konten dengan tema tertentu yang sudah menjadi ciri khas dari si tokoh.
Terakait ikhtiar menjaga keamanan negara dan bangsa, maka kalangan usahawan juga sudah seharusnya memberikan perhatian pada pencegahan gerakan kaum radikal dan ekstrem ini meluas. Kalangan usahawan yang segmennya bergerak di dunia digital juga bisa memasukkan pesan-pesan mengenai toleransi dan kerukunan.
Selain itu, keterlibatan organisasi keagamaan dan kepemudaan juga memiliki peran strategis untuk dilibat dalam program ini. Orang tua juga memiliki peran sangat penting dalam ikhtiar bersama ini untuk membersamai anak-anaknya dalam perjalanan bertumbuh, bukan hanya secara fisik, tapi juga pertumbuhan jiwanya.
Karena umumnya gerakan terorisme ini menggunakan landasan agama, maka konten yang diasjikan dalam program pencegahan ini perlu memuat hakikat dari semua ajaran agama, yakni cinta dan kasih sayang, terus dilantangkan.(ANTARA)