BENGKULUEKSPRESS.COM – Selain meninjau Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan memimpin rapat percepatan penanganan Pelabuhan Pulau Baai, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga meninjau pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Kota Bengkulu, Selasa (16/9/2025).
Dalam kunjungannya, AHY memastikan keberlanjutan serta perluasan sekolah tersebut demi membuka akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
AHY menegaskan, kehadiran Sekolah Rakyat Menengah Atas 6 Kota Bengkulu merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan.
Menurutnya, setiap anak bangsa berhak memperoleh pendidikan yang layak tanpa terkendala kondisi ekonomi.
“Sekolah Rakyat bukan hanya memberikan akses pendidikan, tapi juga menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan,” ujar AHY.
BACA JUGA:Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai Jadi Solusi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu
BACA JUGA:AHY Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Alur Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu
Saat ini, terdapat dua Sekolah Rakyat di Provinsi Bengkulu yang sudah beroperasi, yakni di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kaur. Ke depan, pemerintah memastikan pembangunan dan perluasan sekolah tersebut akan terus dilakukan secara bertahap.
Selain pembangunan fisik, AHY juga menekankan pentingnya ketersediaan tenaga pendidik, terutama untuk memberikan pendidikan karakter bagi para siswa.
“Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter generasi penerus bangsa,” pungkasnya .
Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat, Menko AHY bertemu dan menyapa langsung pada siswa.
Tak lupa, memberikan bantuan peralatan sekolah seperti tas pada siswa/i Sekolah Rakyat Menengah Atas 6 Kota Bengkulu.
Sekolah Rakyat di Kota Bengkulu saat ini menampung 100 siswa dalam empat rombongan belajar. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, mulai dari ruang kelas, asrama, laboratorium, hingga ruang makan.
Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan bagian dari program strategis Presiden Prabowo Subianto, yang ditujukan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk yang masuk kategori miskin ekstrem.