Harga BBM Nonsubsidi di Bengkulu Turun, Masyarakat Sambut Janji Nyata Kampanye Helmi- Mian

Kamis 21-08-2025,12:40 WIB
Reporter : Tri Yulianti
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan kembali menunaikan janji kampanyenya dengan menurunkan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Kebijakan ini membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi resmi turun mulai Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan, penyesuaian harga BBM nonsubsidi sebesar Rp300 per liter berlaku untuk beberapa jenis BBM, yaitu:

Pertamax: dari Rp12.700 menjadi Rp12.400 per liter

Pertamax Turbo: dari Rp13.800 menjadi Rp13.500 per liter

Dexlite: dari Rp14.350 menjadi Rp14.050 per liter

Dex: dari Rp14.750 menjadi Rp14.450 per liter

“Ini sesuai dengan janji kampanye kita lalu, dan alhamdulillah janji ini sudah kita tunaikan,” Helmi Hasan

BACA JUGA: Gubernur Helmi Pastikan Honorer R4 di Bengkulu Digaji Rp1 Juta, Usulan PPPK Sudah Ditandatangani

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045 Lewat Rakorda Bangga Kencana Provinsi Bengkulu

Helmi berharap kebijakan ini dapat meringankan beban masyarakat serta dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Bengkulu.

“Beban itu kan harian, bukan tahunan. Masyarakat beli BBM setiap hari. Maka kita ingatkan juga, gunakanlah BBM sebaik-baiknya dan tetap berhemat, agar keringanan ini terasa,” ujarnya.

Sementara itu, kebijakan penurunan harga BBM ini disambut positif oleh berbagai kalangan, khususnya para pengelola Pertashop yang tergabung dalam Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI).

Ketua Umum DPP HPMPI, Steven, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Helmi Hasan. Menurutnya, ini menjadi bukti nyata kepedulian Gubernur Bengkulu terhadap beban masyarakat, khususnya di tengah tekanan ekonomi global yang masih terasa hingga kini.

Selain itu, penurunan harga BBM diyakini memberikan dampak positif terhadap sektor transportasi dan logistik. Dengan turunnya biaya operasional, harga kebutuhan pokok diharapkan lebih stabil sehingga daya beli masyarakat semakin membaik.

“Kita berharap penyesuaian ini memberi napas lega bagi masyarakat, meningkatkan daya beli, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi di Bengkulu,” jelasnya.

Kategori :