Bank Sampah Hadir di Setiap Kelurahan Kota Bengkulu, Solusi Efektif Pengelolaan Sampah dan Lingkungan

Jumat 01-08-2025,15:37 WIB
Reporter : Firman Triadinata
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM – Seluruh kelurahan di Kota Bengkulu kini telah memiliki bank sampah. Keberadaan bank sampah ini merupakan wujud nyata upaya pemerintah kota dalam menggalakkan pengelolaan sampah yang lebih terorganisir dan efisien.

Bank sampah berfungsi sebagai sistem pengumpulan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah secara komersial. Konsep ini dinilai efektif sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan sampah sekaligus memberikan nilai ekonomi.

Di Kota Bengkulu, upaya ini terus digalakkan. Pemerintah Kota Bengkulu, melalui arahan Wali Kota Dedy Wahyudi, mendorong agar setiap kelurahan memiliki minimal satu bank sampah. Dengan adanya bank sampah di tingkat kelurahan, RT, dan RW, diharapkan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang secara signifikan.

Sebagai contoh, Bank Sampah di Kelurahan Lempuing, Kecamatan Ratu Agung, telah sukses mengelola sampah di lingkungan sekitarnya. Hal ini menjadi inspirasi bagi kelurahan lain, seperti Kelurahan Sidomulyo, yang bank sampahnya baru diresmikan oleh Wakil Walikota Ronny PL Tobing. Meskipun baru, program ini sudah berhasil menarik puluhan nasabah.

BACA JUGA:Sosialisasi Synergy Youth Squad di SMKN 2 Argamakmur, Astra Motor Cetak Generasi Kreatif

BACA JUGA:Gerai MPP Dibuka di Mega Mall, Upaya Pemkot Bengkulu untuk Hidupkan Kembali Ekonomi dan Permudah Layanan Publi

Adanya bank sampah di berbagai kelurahan menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walikota Dedy Wahyudi menegaskan kembali bahwa sampah memiliki nilai guna atau ekonomi. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk sadar dalam pengelolaan sampah, karena persoalan sampah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah saja.

“Mari sama-sama kita sadar dari rumah tangga di pilah sampahnya itu, baik sampah plastik, sampah basah, sampah kering, organik dan anorganik. Nah yang organik tadi itu bisa kita olah menjadi kompos, bisa jadi pupuk,” tutur Dedy.(**)

Kategori :