Dukungan Calon DPD Banyak Bermasalah

Jumat 26-04-2013,12:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Dukungan terhadap calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (Dapil) Bengkulu dalam bentuk fotocopy KTP banyak yang bermasalah. Seperti, KTP tidak sesuai dengan daerah dukungan, terdapat dukungan ganda,  ada dukungan namun tidak ada KTP, dan berbagai kesalahan lainnya. Ini disampaikan komisioner KPU Provinsi Bengkulu, Okti Fitriani SPd MSi, kemarin. \"Memang sudah banyak ditemukan dukungan yang bermasalah. Tapi kami belum menyebutkan jumlah dan calon DPD-nya, karena proses verifikasi kelengkapan syarat masih berlangsung,\" kata Okti. Meskipun sudah terdapat berbagai kesalahan dalam dukungan tersebut, Okti mengaku belum bisa diperbaiki atau dilengkapi oleh calon DPD tersebut. Karena KPU sendiri sudah menetapkan masa perbaikan yang dimulai dari tanggal 6 hingga 20 Mei mendatang. \"Sudah ada yang datang mau memperbaiki berkasnya, tapi kita tolak karena belum waktunya,\" tegas Okti. Jika calon tersebut tidak mampu melengkapi kekurangan persyaratan itu pada masa perbaikan nanti, maka KPU pun akan menggugurkannya sebagai calon DPD dapil Bengkulu. \"Kita berharap semuanya mampu melengkapi kekurangannya, agar tidak ada yang digugurkan. Namun jika mampu melengkapinya hingga waktu perbaikan berahkir, maka mau tidak mau calon tersebut terpaksa tidak diikutkan pada Pemilu 2014 mendatang,\" harapnya. Calon PNS Harus Mundur Di bagian lain, Kabag Hukum Teknis dan Hupmas KPU provinsi, Junaidi SH  menegaskan bahwa calon DPD yang terdaftar sebagai PNS haru mengundurkan diri. Jika tidak, maka calon tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat dan akan digugurkan. \"Menurut pengamatan kami ada 1 orang yang berstatus PNS atas nama Hamim Wicaksono, tetapi kami belum bisa memastikannya apakah sudah pensiun atau belum. Karena kami sendiri belum keterangan dari yang calon tersebut,\" ungkapnya. Informasi yang diperoleh BE juga menyebutkan bahwa Hamim sendiri masih berstatus PNS dan menjabat sebagai dosen Pertanian Unib. Hamim sendiri merupakan mantan pembantu rektor (PR) IV Unib. Namun hingga berita ini diturunkan belum mendapat konfirmasi langsung dari yang Hamim Wicaksono tersebut.(400)

Tags :
Kategori :

Terkait