Wagub Bengkulu Soroti Penanganan Stunting di Bengkulu, Dorong Satu Data dan Kolaborasi Lintas Sektor

Senin 21-07-2025,15:59 WIB
Reporter : Tri Yulianti
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Wakil Gubernur Bengkulu, Ir. H. Mian, menyoroti belum konsistennya penanganan stunting di Provinsi Bengkulu, baik di tingkat provinsi hingga ke desa dan kelurahan. Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Bengkulu yang digelar pada Senin, (21/7/2025).

Dalam sambutannya, Mian mengungkapkan bahwa fluktuasi angka prevalensi stunting dari tahun ke tahun disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari lemahnya koordinasi lintas sektor hingga tidak tersedianya data yang akurat by name by address.

"Kita tidak konsisten menekan stunting, terlihat dari angka yang naik turun tiap tahun. Untuk itu, mari kita ubah pola pikir dan satukan tindakan, yakni menyatukan data," tegas Mian.

BACA JUGA:Lahirkan Generasi Tangguh dan Berbudaya Lewat Jambore Pemuda Daerah Bengkulu 2025

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Bertolak ke Enggano, Bawa Sejumlah Bantuan dan Cetak Sawah Perdana Program Presiden

Ia menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menangani stunting, terutama melalui penguatan basis data yang akurat dan terintegrasi. Tanpa data yang valid, intervensi menjadi tidak tepat sasaran dan hasilnya tidak maksimal.

"Jika data tidak cukup membantu, maka perlu dibuat aplikasi yang real time untuk memastikan setiap intervensi tepat dan berdampak,” ujarnya.

Selain itu, Mian juga mendorong dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar anak sekolah dan kelompok rentan lainnya sebagai bagian dari strategi percepatan penurunan stunting di Bengkulu.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur tidak boleh mengabaikan pembangunan sumber daya manusia (SDM), karena kualitas SDM menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Mari tekan biaya kunjungan kerja dan sosialisasi, efisiensikan anggaran untuk membangun kualitas masyarakat," seru Mian.

Ia juga menegaskan bahwa pengentasan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja. Ego sektoral harus ditanggalkan, dan semua pihak harus bahu-membahu melalui konvergensi program lintas sektor.

"Penanganan stunting membutuhkan gotong royong. Tidak ada satu pun lembaga yang bisa bekerja sendiri," tandas Mian.

 

Kategori :