(Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyaatinaa qurrata a’yun).
Artinya:
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk hati," (QS. Al-Furqan: 74)
Doa ini bukan hanya permohonan untuk mendapatkan jodoh, tetapi juga harapan agar rumah tangga kelak dipenuhi ketenangan, keberkahan, dan keturunan yang saleh.
Lantas, muncul sebuah pertanyaan yang sering diajukan banyak orang: bolehkah menyebut nama seseorang secara spesifik dalam doa agar ia menjadi jodoh kita?
Menanggapi hal ini, Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan yang menenangkan. Ustaz Adi Hidayat menyatakan bahwa tidak ada larangan untuk menyebut nama seseorang dalam doa selama niatnya baik dan tujuannya adalah untuk menikah secara syar’i.
BACA JUGA:Doa Memohon Cinta Allah, Permintaan Tertinggi Seorang Muslim
BACA JUGA:Doa yang Menggugah Hati, Diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Sahabat Tercintanya
Namun, tetap ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar doa tersebut bisa dikabulkan Allah.
Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat ada dua syarat untuk meminta jodoh dalam islam.
Syarat pertama adalah hubungan yang halal yaitu Doa tersebut harus ditujukan kepada lawan jenis. Meminta pasangan dari sesama jenis hukumnya haram dalam Islam.
Kemudian yang kedua niat yang lurus karena ibadah yaitu jika niat kita meminta jodoh adalah untuk membentuk rumah tangga yang taat kepada Allah, maka doa kita akan memiliki peluang besar untuk dikabulkan.
Contoh redaksi doa yang bisa kita panjatkan misalnya:
"Ya Allah, pasangkan aku dengan dia karena aku ingin beribadah kepada-Mu bersamanya. Jadikan kami pasangan yang saling mengingatkan dalam kebaikan, menjaga salat, menjauhi maksiat, dan bersama-sama menuju surga-Mu,".
Meminta jodoh bukan hanya soal cinta semata, tetapi juga tentang membangun kehidupan yang diberkahi.
BACA JUGA:Agar Memiliki Anak yang Memiliki Perangai Baik, Ibu Hamil Bisa Amalkan Doa Ini