Menuliskan perasaan bisa menjadi cara yang sangat kuat untuk memproses emosi. Anda bisa mulai dengan menuliskan apa yang membuat Anda gelisah, marah, atau sedih—tanpa sensor.
Jika sulit menulis, menggambar bebas atau menuliskan lagu dan puisi juga bisa menjadi jalan keluar. Menulis secara rutin dapat membantu Anda memahami pola pikiran dan mengenali pemicu emosional yang menyebabkan dorongan self-harm.
5. Izinkan Diri Anda Menangis
Menangis bukan tanda kelemahan, melainkan cara alami tubuh meredakan stres. Saat menangis, tubuh melepaskan hormon seperti endorfin yang dapat menenangkan dan meredakan ketegangan.
Jadi, jika Anda merasa sudah tidak sanggup menahan emosi, luangkan waktu untuk menangis. Setelah itu, biasanya Anda akan merasa lebih ringan dan tenang.
BACA JUGA:Bolehkah Ibu Hamil Makan Ikan Asin? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Daun Ungu untuk Ambeien, Berikut Ini Manfaat dan Efek Sampingnya
6. Bergerak dan Olahraga Ringan
Olahraga terbukti efektif meredakan stres dan kecemasan, dua pemicu utama perilaku self-harm. Tak perlu memaksakan diri untuk olahraga berat, cukup lakukan jalan kaki santai, bersepeda ringan, yoga, atau sekadar stretching.
Jika bisa, ajak teman untuk berolahraga bersama. Kehadiran orang lain bisa memberikan rasa kebersamaan yang mengurangi rasa hampa.
7. Lakukan Aktivitas Relaksasi
Beberapa aktivitas sederhana bisa membantu Anda lebih rileks dan menjauh dari pikiran negatif, seperti:
-
Mendengarkan musik tenang
-
Mandi air hangat
-
Pijat atau terapi aroma
-
Teriak dalam bantal
-
Karaoke sendirian atau bersama teman
Tujuan utamanya adalah memberi ruang bagi pikiran untuk bernapas dan menjauh dari keinginan menyakiti diri.
BACA JUGA:Bolehkah Ibu Hamil Makan Ikan Asin? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Cara Mudah Mengatasi Nyeri pada Kaki dan Lutut, dr Zaidul Akbar Bagikan Caranya
8. Konsultasi dengan Tenaga Profesional
Jika Anda merasa tidak sanggup mengendalikan dorongan self-harm sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater bisa membantu mengidentifikasi akar masalah dan memberikan terapi yang tepat.
Gangguan mental seperti depresi atau kecemasan sering kali menjadi pemicu utama self-harm. Mengobati akarnya akan lebih efektif dibanding hanya mengatasi gejalanya.
Self-harm bukanlah solusi, melainkan tanda bahwa Anda sedang kesulitan menghadapi emosi. Namun kabar baiknya, kebiasaan ini bisa diubah. Dengan pendekatan yang tepat, dukungan yang kuat, dan keinginan untuk pulih, Anda bisa melewati masa-masa sulit ini.