Namun, konsep tamam berbeda. Menurut Ustaz Adi Hidayat, ketika seseorang menerima nikmat, dia cenderung merasa ingin terus menambah.
Oleh karena itu, dalam konteks haji, digunakan kata tamam yang menunjukkan penyempurnaan yang bersifat dinamis, dimana setiap pelaksanaan haji akan membuat seseorang semakin ingin kembali lagi.
"Orang kalau sudah naik haji, biasanya pengin lagi, pengin berangkat lagi. Karena itu konsepnya bukan kamal, tapi tamam," kata Ustaz Adi Hidayat.
Dalam logika yang sama, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa sifat manusia yang diberikan satu nikmat, seperti sepeda, kemudian ingin motor, lalu mobil, dan akhirnya rumah yang lebih besar, menggambarkan bagaimana manusia cenderung ingin menambah kenikmatan yang diperoleh.
Itulah sifat dasar manusia—selalu merasa kurang dan ingin lebih setelah menerima sesuatu yang menyenangkan.
BACA JUGA:Jamaah Haji Wajib Tahu, Agar Menjadi Haji Mabrur, Ustaz Adi Hidayat Bagikan Caranya
Kata tamam mencerminkan keinginan untuk terus menyempurnakan secara bertahap dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika seseorang yang telah menunaikan ibadah haji merasakan kerinduan untuk kembali ke Tanah Suci.
Sebagai solusi bagi mereka yang belum dapat kembali berhaji, Ustaz Adi Hidayat menyebutkan dua amalan yang dalam hadis memiliki nilai setara dengan haji dan umrah.
Amalan pertama yang disebutkan oleh Ustaz Adi Hidayat adalah menunaikan umrah di bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa umrah pada bulan suci ini pahalanya setara dengan haji bersama beliau.
Amalan kedua adalah sholat syuruk. Salat ini dilakukan setelah salat Subuh berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan duduk berzikir hingga matahari terbit, dan diakhiri dengan dua rakaat salat.
Hadits yang menjadi rujukan Ustaz Adi Hidayat berasal dari At-Tirmidzi nomor 586, yang menyatakan bahwa pahala salat syuruk setara dengan pahala haji dan umrah.
"Siapa yang menunaikan salat Subuh berjamaah, lalu duduk berdzikir hingga matahari naik, kemudian shalat dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umrah," terang Ustaz Adi Hidayat.
Tiga kali kata "sempurna, sempurna, sempurna" disebutkan dalam hadis tersebut, yang menandakan betapa besar nilai ibadah salat syuruk di sisi Allah.