2. Terapi perilaku
Jika Anda sudah terlanjur kecanduan nikotin dan merasa sangat sulit untuk berhenti merokok, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog.
Biasanya, konselor akan merekomendasikan terapi perilaku untuk membantu. Terapi perilaku ini bertujuan untuk mengenali pemicu yang menyebabkan Anda merokok, sehingga cara untuk berhenti merokok bisa disesuaikan dengan keadaan Anda. Metode ini juga bermanfaat untuk mengurangi gejala putus nikotin yang dialami.
3. Terapi pengganti nikotin
Terapis ini dilaksanakan dengan memberikan nikotin dalam jumlah kecil dari produk yang tidak berkaitan dengan rokok. Beberapa alternatif nikotin yang biasanya direkomendasikan oleh dokter meliputi permen karet, tablet hisap, semprotan hidung, atau koyo.
Diharapkan, terapi pengganti nikotin dapat menurunkan keinginan untuk merokok hingga akhirnya seseorang dapat berhenti sepenuhnya.
BACA JUGA:Cara Menurunkan Berat Badan dengan Mudah, dr Zaidul Akbar Bagikan Tipsnya
BACA JUGA:Yuk, Cari Tahu Penyebab Menstruasi Dua Kali Dalam Sebulan
4. Menggunakan obat-obatan
Ketergantungan nikotin juga bisa diatasi melalui penggunaan obat-obatan, seperti bupropion dan varenicline. Kedua jenis obat ini berfungsi dengan mensimulasikan efek nikotin dalam tubuh sehingga dapat mencegah munculnya gejala putus nikotin. Penggunaan obat untuk mengatasi kecanduan nikotin harus berdasarkan resep dokter.
Untuk meningkatkan efektivitas pengobatan, pemberian obat juga bisa dipadukan dengan metode lain, seperti terapi perilaku untuk mendukung keberhasilan proses berhenti merokok.
Apabila Anda mengalami kesulitan untuk berhenti merokok namun ingin bebas dari dampak nikotin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan rekomendasi tentang cara berhenti merokok yang paling sesuai dengan situasi Anda.