Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa pada masa lalu, para ilmuwan muslim mencapai masa kejayaan dengan berbagai penemuan dan teori ilmu pengetahuan yang hingga kini masih digunakan.
Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa banyak ilmu sains sebenarnya telah dijabarkan dalam Al-Qur'an, dan hal inilah yang menjadi landasan utama bagi para ilmuwan muslim di masa lampau dalam melakukan penemuan ilmiah.
Salah satu ayat yang berkaitan dengan fakta ilmiah terdapat dalam Surah At-Tur ayat 6.
Ustaz Adi Hidayat mencontohkan bahwa bahkan bangunan masjid pun tidak akan terbentuk dengan sempurna tanpa adanya ilmu kimia sebuah bukti bahwa ilmu pengetahuan sangat erat kaitannya dengan ajaran Islam.
"Cara memadatkan semen itu pakai ilmu kimia, siapa yang menemukan kimia? Siapa yang menemukan atomnya? Anak-anak sekolah saat ini tahunya adalah Jhon Dalton, padahal Jhon Dalton belajar dari orang sebelumnya yang menemukan atom pertama kali bernama Jabir Bin Hayyan," papar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa salah satu tokoh ilmuwan Muslim terkemuka, yakni Jabir bin Hayyan, menemukan konsep atom setelah merenungkan isi kandungan Al-Qur'an, khususnya pada Surah Al-Hadid ayat 25 hingga 26.
"Penasaran dengan ayat itu, maka Jabir membawa besi ke laboratorium, dilihat, diamati, dan dikeluarkan atomnya. Maka dari situ muncul nama besi Fe (Ferum), nomor atom besinya 26, besi punya isotop yang menjaga kestabilan atom supaya kokoh, dengan nomor isotop 57, ini menandakan surah ke-57 ayat 25-26," cerita Ustaz Adi Hidayat.
BACA JUGA:Surah Ini Ampuh Memudahkan Rezeki, Ustaz Adi Hidayat: Amalkan dengan Rutin
BACA JUGA:Sidang Dugaan Korupsi Rohidin Cs, Hakim Ingatkan KPK Agar Tak Tebang Pilih
Ustaz Adi Hidayat sempat bergurau mengenai perbedaan antara ilmuwan zaman dahulu dan masa kini.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa para ilmuwan terdahulu pergi ke masjid, membaca Al-Qur'an, lalu menemukan penemuan besar. Sedangkan sekarang, ada yang pergi ke masjid membaca Al-Qur'an, tapi justru kehilangan sandal.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mencontohkan sosok ilmuwan hebat dari masa lalu, yaitu Ibnu Sina atau dikenal juga sebagai Avicenna.
Ibnu Sina adalah seorang hafiz Al-Qur'an, memahami tafsir, dan menjadi dokter muda secara otodidak pada usia 15 tahun sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan betapa kuatnya keterkaitan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam dahulu.
"Bagaimana bisa cerdas begitu? Beliau datang ke mesjid, jika lupa shalat dua rakaat dan langsung ingat apa yang ingin diingat, perbedaan dengan zaman sekarang baru takbir sudah ingat apapun yang tidak ingin diingat," kata Ustaz Adi Hidayat.
Umat Muslim perlu berhati-hati dengan gangguan setan, terutama setan khanzab, yang sering menggoda ketika seseorang tengah melaksanakan shaoang sudah mengucapkan takbir, setan akan berusaha menggoda untuk mengganggu konsentrasi dalam ibadah.
Oleh karena itu, untuk menciptakan anak yang cerdas dan saleh seperti ilmuwan Muslim di masa lalu, orang tua, baik ayah maupun ibu, harus menjadi teladan yang saleh dan salehah.