Di sisi lain, ada pula sebagian orang yang menganggap bahwa harta benda yang mereka miliki menjadi penyebab datangnya kesialan atau penderitaan.
Pandangan seperti itu tidak dibenarkan dalam Islam, karena termasuk sikap suudzon atau berprasangka buruk. Dengan mengaitkan takdir atau nasib pada sesuatu yang bersifat materi.
Sikap semacam ini sebaiknya dihindari, sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih berikut:
"Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian. Janganlah kalian mendoakan keburukan kepada anak-anak kalian. Janganlah kalian mendoakan keburukan pada harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian," (HR Muslim).
"Jangan sampai menyebut hal demikian di waktu mustajab, maka Allah akan mengabulkan ucapan-ucapan buruk tersebut," ungkap Ustaz Khalid Basalamah.
BACA JUGA:Agar Bisa Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Ustaz Khalid Basalamah: Perbanyak Ibadah Ini
Sementara itu, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya:
"Janganlah kalian mendoakan kepada diri kalian kecuali kebaikan, karena para malaikat mengaminkan apa yang kalian ucapkan," (HR Muslim).
"Makna hadits itu ketika misalnya Anda berkata buruk malaikat lewat lalu mengaamiinkan maka akan terkabul ucapan itu. Maka harus hati-hati," papar Ustaz Khalid Basalamah.
Hal ini berlaku bagi semua orang, terutama para ibu yang biasanya memiliki waktu lebih banyak bersama anak.
Berbeda dengan ayah yang sering berada di luar rumah, ibu lebih sering menghadapi langsung perilaku anak yang dianggap sebagai kesalahan.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa salah satu metode terbaik dalam mendidik anak adalah dengan tidak memberikan terlalu banyak pilihan, baik dalam hal pakaian, makanan, maupun kebutuhan lainnya.
Memberi banyak pilihan justru bisa membentuk kebiasaan anak untuk selalu bergantung pada keinginan pribadinya.
Sebagian orangtua mungkin berdalih bahwa mereka ingin anak menjadi mandiri. Namun, kemandirian dalam mengambil keputusan baru tepat diberikan ketika anak sudah cukup umur.
Selama anak masih kecil, keputusan penting seharusnya diambil oleh orangtua, dengan berpedoman pada ajaran Islam.